Kemiskinan mempunyai peran besar atas tumbuhnya radikalisme di Indonesia, karena itu peran masyarakat, termasuk tokoh agama, sangat penting untuk menjaga keutuhan Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono saat tatap muka dan urun rembuk dengan sejumlah tokoh agama, insan pers, dan pekerja film di Jakarta, Senin (17/10).
"Tentang radikalisme, tentu kita paham kalau kondisi sekarang ada 36 juta rakyat kita masih hidup di bawah kemiskinan, 9,9 juta mengalami pengangguran terbuka, dan 15 juta keluarga atau sekitar 67 juta orang yang membutuhkan subsidi tunai. Dalam konteks kemiskinan seperti ini, sudah sewajarnya kalau timbul radikalisme dari kalangan tidak mampu," jelas Juwono.
Karena himpitan ekonomi, lanjut Menhan, ada sebagian kalangan masyarakat lalu menggunakan ideologi radikalisme itu sebagai suatu pembenaran terhadap tindakan mereka. Masih menurut Menhan, radikalisme bisa didasarkan pada agama atau ideologi lain yang bukan agama, seperti ideologi kanan dan kiri.
“Untuk itu, pemerintah bertekad untuk mengupayakan agar jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan semakin berkurang” jelas Menhan mengungkapkan salah satu upaya pemerintah menekan radikalisme di Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved