Tim persiapan Lacak Artefak Gunung Padang dari Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) terus mendata temuan-temuan baru di kawasan Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Kali ini, berupa menhir dan makam unik yang menggunakan Menhir sebagai nisannya. Masyarakat sekitar Gunung Padang menamainya, Makam Kabayan.
Demikian disampaikan Ketua Masyarakat Arkeolog Indonesia (MARI) Ali Akbar, kepada politikindonesia.com, Jumat (27/03). Ia menerangkan, temuan ini dirawat oleh warga.
“Terdapat 2 menhir dengan orientasi utara-selatan. Tidak ada tulisan pada menhir yang dijadikan nisan itu. Nama Kabayan tampaknya digunakan sebagai kata ganti untuk orang yang tidak diketahui namanya. Orientasi utara-selatan mengingatkan pada orientasi makam Islam," ujar Arkeolog dari Universitas Indonesia itu.
Ditambahkannya,, dengan temuan ini indikasi yang membuktikan bahwa Situs Gunung Padang dikelilingi situs-situs lain semakin banyak. Guna memudahkan penelusuran, tim lacak artefak MARi juga memberikan pengarahan kepada warga mengenai jenis-jenis peninggalan purbakala yang lazim dihasilkan oleh masyarakat purba berciri megalitik.
Ali mengatakan, masyarakat megalitik menggunakan batu-batu besar untuk membuat bangunan dan menghasilkan tanda atau petunjuk tertentu. “Menhir yang ditemukan berupa batu kekar tiang (columnar joint) itu yang serupa bentuknya dengan batu di situs Gunung Padang. Dua menhir tersebut berorientasi barat laut-tenggara. Orientasi ini seakan menghubungkan kampung Sukadana yang berada di barat laut dan situs Gunung Padang yang berada di tenggara kampung itu," terang Ali.
Ali menambahkan, temuan-temuan itu akan dikaji lebih lanjut. Oleh tim, temuan itu telah di-plot dan dimasukkan dalam Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) untuk memudahkan penelurusan jika tim ingin kembali ke lokasi. “Peta kawasan juga terus dibuat dan dilengkapi untuk mengetahui persebaran situs-situs di sekitar Situs Gunung Padang," terang dia.
Dalam melakukan Lacak Artefak ini, MARI juga bekerja sama dengan berbagai komunitas seperti Bike to Work (b2w) dan Geographical Mountaineering Club Universitas Indonesia. Daya jelajah dan kemampuan pemetaan komunitas-komunitas itu diharapkan dapat membantu pendataan kepurbakalaan kawasan Gunung Padang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved