Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, menerima Utusan Khusus PBB, Ratu Maxima dari Belanda selama kurang lebih satu jam, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (01/09). Kedatangan Ratu Maxima membahas masalah advokasi keuangan inklusif.
Menko PMK menjelaskan, Utusan Khusus PBB tersebut sangat memperhatikan perkembangan layanan keuangan digital di Indonesia, terutama untuk pelayanan sosial. Saat ini, Indonesia memang sedang menargetkan agar pada 2019 akan ada 75 persen pengguna layanan keuangan digital, khususnya di bidang sosial.
"Dengan layanan keuangan digital, semua dana bantuan sosial (bansos) dan nonbansos akan diberikan kepada masyarakat dengan cara nontunai, tetapi harus melalui bank. Untuk itu, kami harus melakukan sosialisasi dan edukasi yang cukup, sehingga masyarakat mengetahui dan merasakan manfaat dari layanan keuangan digital," katanya kepada politikindonesia.com seusai menerima Ratu Maxima di Kantor Kemenko PMK.
Puan mengatakan, saat ini pemerintah sudah dan akan membuat serta melayani penerima perlindungan sosial, Program Keuangan Harapan (PKH) melalui e-warung atau elektronik warung gotong-royong. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk mengambil beras keluarga sejahtera (restra), uang untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan pelayanan lainnya yang berkaitan dengan PKH di e-warung
"Untuk meningkatkan layanan keuangan digital, pemerintah telah bekerja sama dengan empat bank pemerintah. Tetapi, ke depan, setelah melakukan sosialisasi dan edukasi serta telah menganggap masyarakat sudah cukup baik pengetahuannya, akan dilakukan kerja sama dengan semua bank," paparnya.
Dengan demikian, lanjut Puan, agen-agen dari bank akan langsung mendatangi masyarakat tanpa harus mengalami kendala karena tidak ada bank yang tidak dekat dengan masyarakat. Sehingga pemerintah dan Ratu Maxima berharap, dengan model layanan seperti itu perputaran uang semakin jelas dan masyarakat didorong untuk lebih produktif, tidak hanya konsumtif.
"Jika melakukan usaha, terutama di sektor UMKM, juga bisa dijual dengan pola e-warung.bSemua program ini dimaksudkan agar masyarakat lebih mandiri dan tingkat kesejahteraannya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ratu Maxima mengusulkan agar Indonesia menggunakan kartu kombo, yakni mengintegrasikan semua kartu layanan sosial yang ada dengan manfaat yang banyak. Indonesia segera memikirkan cara seperti itu.
"Ini adalah cara yang praktis dan ekonomis yang harus segera direalisasikan di Indonesia. Karena kartu kombo yang mengintegrasikan semua kartu layanan sosial yang ada dengan manfaat yang banyak," ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai perlindungan terhadap kaum perempuan di Indonesia. Ratu Belanda ini mengaku juga peduli terhadap masalah perempuan. Dia ingin agar perempuan di Indonesia menjadi salah satu sasaran yang perlu diberi edukasi.
"Karena program keuangan inklusif erat kaitannya dengan perempuan. Perempuan juga perlu dibiasakan untuk menggunakan smartphone tidak saja untuk hal-hal yang biasa, seperti menelepon dan chatting, tetapi juga menyangkut kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved