10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf tak berasda di Basilan, saat kontak senjata antara militer Filipina dan kelompok itu terjadi pada Sabtu (09/04) lalu. Kementerian Luar Negari telah memastikan bahwa hingga Senin (11/04) pukul 12.00 WIB, kondisi 10 WNI tersebut dalam keadaan baik.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Senin (11/04). “Kontak terakhir saya lakukan pagi tadi dengan Menlu Filipina. Saya mohon doa terus-menerus dari masyarakat Indonesia agar upaya pembebasan ini dapat berjalan dengan baik," ujar Retno
Seperti diketahui, pada Sabtu lalu, kontak senjata terjadi antara pasukan Filipina dan kelompok Abu Sayyaf di Basilan. Dalam baku tembak itu, 18 tentara Filipina tewas dan 53 orang lainnya luka-luka.
Sementar di kubu pemberontak, 5 orang tewas, termasuk seorang ekstremis asal Maroko bernama Mohammad Khattab. Selain itu, sekitar 20 orang pemberontak lainnya terluka.
Ungkapan keprihatinan, simpati, dan dukacita atas korban tentara Filipina telah disampaikan Retno melalui Menteri Luar Negeri Filipina. Adapun saat ditanya mengenai kabar tebusan 10 WNI itu, Retno menegaskan, pihak pemerintah tidak akan terlibat dengan hal tersebut. “Secara prinsip, hal ini tidak boleh dilakukan oleh negara,” tandas Retno.
© Copyright 2024, All Rights Reserved