Setelah namanya dicegah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap raperda Reklamasi, untuk pertama kalinya Sunny Tanuwidjaja tampil dihadapan media dan menjawab pertanyaan wartawan. Sunny mengakui, dirinya sering diajak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika bertemu pengusaha atau politisi.
Setelah ramai soal kabar dirinya terlibat kasus dugaan korupsi reklamasi yang telah menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, Senin (11/04) pagi ini, Sunny menemui Ahok di Balaikota, Jakarta. Usai pertemuan itu, Sunny tampak santai keluar dari ruangan kerja Ahok.
“Enggak ngapa-ngapain lah, biasa aja kayak sebelum-sebelumnya disini," ujarnya ditanya tentang kedatangannya menemui Ahok.
Sunny pun dengan santai menjawab pertanyaan wartawan. Termasuk soal hubungannya dengan Ahok.
“Setiap kali Pak Ahok ketemu politisi atau pengusaha pasti ajak saya. Bukan setiap kali ya, tapi kebanyakan. Supaya ada saksi katanya," ujar Sunny.
Sunny menerangkan, begitu sering pada pertemuan antara pengusaha dengan Ahok, atau dengan politisi lainnya, kerap sengaja diselipkan perbincangan soal bagaimana pergerakan politik yang terjadi.
“Nah artinya kalau bicara soal politik ya kebanyakan aja saya. Supaya saya bisa kasih masukan-masukan, intinya gitu," terang dia.
Staf khusus Gubernur DKI Jakarta juga mengakui bahwa dirinya juga berperan dalam mengatur jadwal pertemuan Ahok dengan berbagai pengusaha. Pertemuan itu tidak hanya dengan Chairman Agung Sedayu Group Aguan Sugianto, tetapi juga dengan pengusaha lainnya.
"Saya mengatur pertemuan dengan berbagai macam pengusaha, kok. Bukan ngatur juga loh, ya. Pak Ahok bilang, saya ingin ketemu dia, bisa dijadwalkan enggak," ujar Sunny.
Demikian pula sebaliknya. Sering kejadian, ketika pengusaha ingin bertemu dengan Ahok, biasanya mereka meminta dirinya yang menjadwalkan pertemuan tersebut. Namun, menurut Sunny, hal itu juga bukan sebuah prosedur tetap. Terkadang, para pengusaha itu juga bisa mengatur janji pertemuan lewat staf lainnya.
Sunny beralasan, pengusaha sering tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk bertemu dengan Ahok. "Mereka ingin kasih masukan, tetapi sungkan (kepada) Pak Ahok, enggak tahu timing-nya kapan yang tepat, jadi kadang-kadang via saya, tetapi kadang-kadang langsung juga," ujar Sunny.
Nama Sunny mendadak jadi sorotan lantaran diduga terlibat dalam pusaran korupsi yang telah menyeret Mohamad Sanusi dan bos PT. Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja.
Kuasa hukum Sanusi menyebut, Sunny adalah orang yang menjadi perantara pertemuan-pertemuan terkait raperda reklamasi, antara DPRD, Pengusaha dan eksekutif. KPK sendiri telah melakukan pencegahan terhadap Sunny untuk bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan guna kepentingan penyidikan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved