Masih ingat soal dugaan pengancaman yang diungkapkan Jaksa Agung H. M. Prasetyo saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (20/01) lalu. Saat itu, Prasetyo mengeluhkan adanya SMS berisi ancaman dari seseorang yang mengaku sebagai Hary Tanoe. Kali ini, Kepala Subdit Pidana Khusus Kejaksaan Agung (kejagung) , Yulianto yang kembali mempersoalkan itu. Ia bahkan membuat laporan resmi ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait pengancaman itu.
Yulianto mengaku mendapatkan ancaman melalui pesan singkat terkait penanganan kasus dugaan korupsi restitusi pajak PT. Telecom Mobile 8. Kasus ini menyeret nama pengusaha Hary Tanoesoedibjo. Dalam laporan Yulianto, nama Harry Tanoe tertulis sebagai terlapor.
“Saya hari ini melaporkan secara resmi seseorang yang saya duga inisial HT. Saya laporkan bersangkutan dengan pasal 29 UU ITE. Kenapa dilaporkan? Karena saya punya bukti cukup," ujar Yulianto kepada pers di Bareskrim, Jakarta, Kamis (28/01).
Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/100/I/2016/Bareskrim tertanggal 28 Januari 2016. Harry dilaporkan atas dugaan tindak pidana mengirim informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE.
Dihadapan wartawan, Yulianto kemudian membacakan isi pesan singkat yang disebutnya berupa ancaman. Saat Raker dengan DPR, Jaksa Agung juga pernah mengungkapkan soal ini.
"Saya bacakan isinya. Isinya, Mas Yulianto ini, artinya ditunjukan pribadi saya. Kita buktikan siapa yang salah, siapa yang benar. Siapa yang profesional siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasan itu tidak akan langgeng, saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional, yang suka abuse of power," urai Yulianto.
Yulianto mengaku 3 mendapat pesan singkat sms tiga kali, pada 5 dan 7 Januari serta 9 Januari.
Yulianto mengaku tidak merespon pesan singkat tersebut, sampai pada akhirnya ia mendapat pesan melalui whatsaap (WA).
"Isi pesan di SMS dengan yang WA hampir sama, intinya sama, hanya ujungnya ditambah kasian rakyat yang miskin banyak. Tanggal 9 Januari dia kirim SMS lagi isinya : saya sebenarnya tidak ada urusan sama Mobile8 ini urusan operasional direksi. Tapi penyidikan di utak atik dan diarahkan ke sana.. panjang lah SMS nya," tutur Yulianto.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Hary Tanoe terkait tuduhan ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved