Harga minyak global terus naik meski pasokan minyak dunia masih melimpah. Jumlah cadangan minyak dunia kembali naik melebihi prediksi kenaikan para analis.
Harga minyak AS di bursa berjangka ditutup naik 65 sen atau dua persen di US$34,4 per barel. Sementara harga minyak Eropa, Brent, ditutup naik 24 sen atau 0,6 persen di US$36,81 per barel.
Dikutip dari CNBC, Rabu (02/03), data API menunjukkan cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik 9,9 juta barel menjadi 517,1 juta barel pada 26 Februari 2016 lalu. Sebelumnya, analis hanya memprediksi kenaikan 3,6 juta barel minyak.
Harga minyak sudah sempat menyentuh level terendah dalam 12 tahun hingga di bawah US$30 per barel pada Januari dan pertengahan Februari lalu.
Melimpahnya pasokan minyak mentah dan berkurangnya permintaan pasar menyebabkan harga minyak merosot tajam sejak pertengahan 2014 dari harga tertinggi US$100 per barel.
Negara-negara eksportir minyak OPEC berencana menyeimbangkan produksi minyak dunia untuk mengendalikan harga minyak.
Arab Saudi tengah melakukan pendekatan dengan sejumlah produsen utama minyak dunia untuk menghentikan sementara produksi minyak. Namun rencana itu sepertinya tak mendapat respons dari Rusia, yang merupakan salah satu negara produsen minyak non-OPEC terbesar dunia.
Sementara, Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, mengatakan, perusahaan-perusahaan minyak di negaranya mendukung sebuah proposal untuk mempertahankan produksi rata-rata minyak pada level di bulan Januari, dan mendukung harga minyak saat ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved