Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengimbau agar semua elemen tidak menarik TNI dalam politik praktis karena tindakan tersebut akan menjadikan TNI tidak netral.
"Saya imbau kepada semua elemen tidak menarik TNI dalam medan politik praktis, yang dapat menjadikan TNI tidak netral," kata Moeldoko dalam amanatnya pada acara sertijab Panglima TNI dari pejabat lama Laksamana TNI Agus Suhartono kepada Jenderal TNI Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (04/09).
Agus mengatakan, dalam menyukseskan Pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan secara demokratis damai merupakan hal yang penting. TNI dan semua elemen bangsa harus menjamin Pemilu 2014 TNI dapat berlangsung dengan lancar, tertib, bebas, adil dan damai. Karena pemilu adalah masa depan keberlanjutan pembangunan nasional.
“TNI akan tetap berjalan pada koridor, sesuai dengan rencana strategis TNI seperti yang diamanatkan Panglima sebelumnya. TNI akan tetap berjalan pada koridor sesuai rencana strategis. TNI akan bertindak efektif dan profesional, serta sesuai kebutuhan," kata Moeldoko.
Agus Suhartono menegaskan, TNI harus menjaga netralitasnya dalam Pemilu 2014 dan ikut menjaga agar pesta demokrasi berjalan dengan lancar dan damai. Dalam tradisi TNI pergantian jabatan mengandung aspek penyegaran dan kaderisasi. Pergantian jabatan dibutuhkan untuk menajamkan visi dan misi untuk menjalankan peran pokok TNI.
"Pergantian jabatan untuk menjaga penyegaran dan kaderisasi. Saya ucapkan selamat kepada Panglima TNI yang baru. Semoga dapat mengemban amanat rencana strategis TNI," kata Agus.
Agus Suhartono menjelaskan, pada periode 2010-2013, TNI sudah melaksanakan berbagai standar minimum untuk menjaga kedaulatan. TNI juga senantiasa terus menjaga perbatasan di wilayah perbatasan darat, laut maupun udara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved