Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan akan memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Suriah secara bertahap. Pemulangan dilakukan guna menjamin keselamatan selama eskalasi konflik di negara tersebut terus meningkat.
"Banyak keprihatinan tentang warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah. WNI di Suriah sempat terdata 12.572 orang , namun selama ini telah dipulangkan 8.679 orang. Jadi masih tersisa sekitar 3.000 orang di sana," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan di Astana, Kazakhstan, Senin siang (02/09).
Menurut Marty, WNI yang akan dipulangkan itu berasal dari tempat penampungan sementara yang disiapkan di Kedutaan Besar RI di Damaskus, dan juga di Beirut yang menampung beberapa WNI yang berasal dari Suriah.
"Saat ini di di KBRI Damaskus ada 148 orang di KBRI Beirut ada 146 orang. Proses pemulangan terus dilakukan bahkan sekarang ditetapkan bahwa WNI segera direpatriasi," ungkap Marty.
Marty menjelaskan, proses pemulangan terus dilakukan secara bertahap untuk menghindari kemungkinan terjadi situasi di mana semua WNI harus dipulangkan secara bersamaan karena keadaan yang semakin genting.
"Mudah-mudahan prosesnya bisa berlangsung seperti sekarang ini, tidak ada ketidaknyamanan dan tidak ada korban warga negara Indonesia. Ini harus dilakukan secara penuh kehati-hatian," kata Marty.
© Copyright 2024, All Rights Reserved