Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2016 yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, memilih Romahurmuziy sebagai ketua umum periode 2016-2021 sekaligus ketua tim formatur. Politisi yang akrab disapa Romi itu terpilih melalui aklamasi.
Proses pemilihan itu diawali dengan drama voting atas 2 pilihan, yakni 1. Pemilihan ketua umum digelar aklamasi sesuai tata tertib yang disiapkan panitia; 2. Ketum dipilih lewat mekanisme voting.
Seluruh peserta melalui DPW setuju aklamasi untuk menentukan ketua umum. Hanya beberapa orang bersama elite kubu Djan yang hadir, yaitu Epyardi Asda, yang menolak aklamasi lalu keluar forum.
Setelah setuju aklamasi, spontan peserta meneriakkan nama
"Saya sudah terlibat dalam konflik satu setengah tahun, apakah saudara bersedia saya jadi ketua umum yang sesungguhnya?" tanya Romi lagi.
"Bersedia..!! Siap..!!" sahut peserta lagi.
Romi meminta agar Muktamar PPP ke-VIII tidak dianggap sebagai fotokopi Muktamar PPP di Surabaya. Romi juga berharap agar Muktamar ini sungguh-sungguh mengakhiri konflik PPP.
"Berdasarkan persetujuan seluruh muktamirin yang hadir, maka saya menetapkan saudara Romahurmuziy sebagai ketua umum periode 2016-2021," ujar Suharso Monoarfa selaku pimpinan sidang.
Tok! Suharso mengesahkan Romi sebagai ketua umum sekaligus ketua formatur. Sebagai ketua tim formatur, Romahurmuziy bertugas menyusun komposisi pengurus harian DPP PPP selambat-lambatnya 14 hari setelah dirinya ditetapkan sebagai ketua.
© Copyright 2024, All Rights Reserved