Fraksi Nasdem DPR menilai RAPBN 2016 sangat berpihak kepada rakyat, termasuk penyertaan modal negara (PMN) terhadap Badan Usaha Milik Negara dengan nilai total Rp39 Triliun.
Menurut Johnny, suntikan modal melalui PMN dimaksudkan untuk pembiayaan infrastruktur di luar yang wajib dibangun pemerintah. Dengan suntikan dana itu, maka BUMN bisa membangun dan mengembangkan infrastruktur yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh rakyat banyak.
"Jadi kan infrastruktur kita jadi banyak, tanpa beban APBN. Dengan kita berikan PMN, BUMN bisa bangun infrastruktur baru diluar yang pemerintah bangun. Itu kan memberi multiplier effect yang langsung dirasakan rakyat kecil. Itu bagian dari pro rakyat," kata Anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi Nasdem Johnny G Platte di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10).
Johnny mengatakan, PMN tidak diberikan bagi BUMN yang kurang sehat. PMN hanya diberikan kepada BUMN yang diproyeksikan bisa mendapatkan keuntungan. Alokasi PMN nantinya juga harus melalui persetujuan Komisi XI yang membidangi keuangan. Jika pengalokasiannya tak tepat maka DPR tidak akan menyetujui.
"Kalau BUMN itu enggak sehat ya jangan. Kalau gitu, enggak pro rakyat," ujar Johnny.
Johnny juga tak setuju dengan Fraksi Gerindra yang menilai bahwa PMN sebaiknya perlu dialihkan ke dana desa. Sebab dana desa sudah dialokasikan dua kali lipat dari APBN sebelumnya.
"Sekarang naik menjadi Rp47 triliun dari sebelumnya Rp27 trilun. Yang sekarang pun dana desa desa belum bisa diserap dengan baik. Dan kami konsern dengan penyerapan dana desa," kata Johnny.
Sebelumnya, Fraksi Gerindra yang menyatakan penolakan terhadap RAPBN 2016 dan disampaikan melalui pandangan mini fraksi, Kamis malam (29/10).
Platte memastikan RAPBN 2016 tetap akan disahkan meski tanpa persetujuan Gerindra. Postur PMN dalam RAPBN 2016, menurut dia, juga tidak akan berubah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved