Presiden Amerika Serikat Barack Obama, pada Selasa (02/09), telah memerintahkan pengiriman sekitar 350 tentara tambahan ke Baghdad untuk melindungi fasilitas diplomatik dan para staf Amerika di ibukota Irak itu.
Pengumuman itu disampaikan Gedung Putih beberapa jam setelah Negara Islam atau yang lebih dikenal sebagai ISIS merilis video terbaru yang menunjukkan pemenggalan seorang jurnalis AS, Steven Sotloff.
“Presiden memerintahkan Departemen Pertahahan untuk memenuhi permintaan Departemen Luar Negeri untuk menambah sekitar 350 personel militer tambahan untuk melindungi fasilitas diplomatik di Baghdad, Irak," demikian pernyataan Gedung Putih seperti dilansir kantor berita AFP. Dengan demikian pasukan AS di Irak saat ini menjadi lebih 1.000 tentara.
Gedung Putih menegaskan, AS akan terus mendukung upaya pemerintah Irak untuk menumpas ISIS yang mengancam bukan hanya Irak tapi juga Timur Tengah serta personel dan kepentingan Amerika Serikat di kawasan tersebut.
Langkah itu dilakukan setelah Deplu AS bulan lalu meminta tambahan pasukan untuk menopang pengamanan kedutaan besar dan fasilitas Amerika lainnya di Irak, dimana kelompok ISIS telah merebut wilayah utara dan barat negara itu.
Obama saat ini sedang dalam perjalanan menuju Estonia dan Wales untuk menghadiri pertemuan puncak NATO. Gedung Putih menyebut, Obama akan berkonsultasi dengan sekutu NATO terkait tindakan tambahan terhadap ISIS dan untuk mengembangkan koalisi internasional untuk menerapkan strategi komprehensif dalam melawan ISIS.
Pasukan tambahan itu didatangkan dari pangkalan Timur Tengah dan akan meliputi unsur markas, personel medis, tim penghubung udara dan sejumlah helikopter.
© Copyright 2024, All Rights Reserved