Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Senin (31/07), mendeteksi terdapat 30 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
“Titik panas dengan confidence 50 persen ke atas terpantau di 9 kabupaten dan kota di Provinsi Riau," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.
Ke-30 titik panas yang terpantau satelit Terra dan Aqua tersebut mayoritas berada di Kabupaten Bengkalis dengan total 10 titik. Selanjutnya di Rokan Hilir terdapat 6 titik dan Rokan Hulu sebanyak 4 titik.
Sementara di Siak terpantau 3 titik panas. Diikutri Meranti dan Indragiri Hulu masing-masing dua titik. Serta Pelalawan, Indragiri Hilir dan Kota Dumai satu titik.
Secara umum, BMKG mendeteksi sebanyak 79 titik panas. Selain 30 titik panas di Riau, turut terpantau 22 titik panas di Sumatera Selatan, 12 titik di Sumatera Utara, empat titik di Bangka Belitung, tiga titik masing-masing di Bengkulu dan Sumatera Barat. Kemudian titik panas juga terpantau di Jambi dan Kepulauan Riau masing-masing dua titik, serta Aceh satu titik.
Lebih jauh, dari 30 titik panas yang terpantau, 11 titik lainnya dipastikan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen. Titik api terbanyak terpantau di Bengkalis 6 titik, Rokan Hilir 3 titik, serta 1 titik lainnya di Siak dan Indragiri Hulu.
Berdasarkan catatan BMKG Pekanbaru, luas lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga Juli 2017 sudah mencapai 548,72 hektare. Lahan yang terbakar itu menyebar di sejumlah titik di Riau.
Di antara wilayah yang mengalami kebakaran cukup masif sejak awal tahun ini adalah Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Meranti, Rokan Hulu, Pelalawan, Siak, Indragiri Hilir. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir kebakaran berkisar dua hingga puluhan hektare terjadi di wilayah pesisir Riau, seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis dan Meranti.
© Copyright 2024, All Rights Reserved