Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya keras menstabilkan harga pangan ditingkat konsumen dengan memangkas rantai pasokan. Kementan menghadirkan Toko Tani Indonesia (TTI) yang menjual pangan strategis dengan harga terjangkau.
Pada Senin (06/02), Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tjahya Widayanti meresmikan 22 TTI yang tersebar di wilayah ibukota Jakarta. Keduanya sekaligus
menyaksikan pengiriman perdana komoditas pangan strategis ke 22 TTI tersebut.
Amran mengatakan komoditas yang dipasok antars lain beras sebanyak 7 ton, gula pasir 3 ton, bawang merah 650 kilogram (kg), cabai merah 600 kg dan daging sapi 65.000 kg. Harga yang dipatok untuk TTI Center dan TTI yang ada di Jakarta, tentunya dibawah harga pasaran. Seperti harga beras Rp8.000 per kg, daging sapi Rp80.000 per kg, gula pasir Rp12.500 per kg. Sedangkan, minyak goreng Rp12.000 per liter, bawang merah Rp14.500 per 1/2 kg dan cabai merah Rp10.000 per 1/4 kg.
"Harga pangan di TTI Center dan TTI yang asa di Jakarta merupakan sinergi antara Kementan dan Kemendag dalam memotong rantai pasok. Mereka harus gerak cepat memantau harga di pasar setiap hari. Sehingga kami bisa memberikan harga pangan yang lebih murah kepada masyarakat melalui TTI," kata Amran kepada politikindonesia.com.
Diakui Amran, saat ini harga sejumlah bahan pangan di pasaran sudah mulai membaik. Namun pihaknya masih tetap butuh waktu untuk menstabilkan harga. Menurut Amran, saat ini yang terpenting adalah Indonesia tidak melakukan impor beras lagi. Bahkan, pihaknya sudah mulai memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Dengan dibukanya TTI di berbagai wilayah di Jakarta, masyarakat bisa mendapatkan berbagai produk pangan dengan harga yang terjangkau. Selain itu, petani juga tetap merasakan keuntungan. Kami pun meminta agar komoditas yang biasa dijual di TTI bisa disalurkan melalui mobil-mobil pertanian, Kemendag dan Bulog ke TTI di seluruh Jakarta," ujarnya.
Pihaknya berharap, untuk tahun ini bisa membuka hingga 1.000 TTI di seluruh Indonesia. Nantinya, TTI tersebut akan menjual pangan murah dan berkualitas yang akan diisi oleh 500.000 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar diseluruh Indonesia.
"Tahun 2017 ini kita fokuskan pengembangan TTI di Jakarta karena ini adalah barometer harga pangan Indonesia. Kami juga akan tetap mengembangkan TTI di daerah lain," ucapnya.
Setelah itu, Amran langsung melakukan pengecekan harga beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur. Dari hasil pantauan, harga beras medium kualitas 3 varietas IR 64 mencapai Rp 7.500 per kg. Harga tersebut masih dalam posisi stabil dan lebih murah dibandingkan harga pada tahun sebelumnya di waktu yang sama mencapai Rp8.600 per kg.
Diakui Amran, stok beras untuk awal tahun 2017 masih dalam kondisi aman. Saat ini stok beras yang berada di Perum Bulog mencapai 1,7 juta-1,8 juta ton. Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan 2016 yang hanya sekitar 800 ribu ton. Selain itu, sejumlah wilayah lumbung padi juga tengah memasuki masa panen seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Beras hasil panen di wilayah tersebut akan di distribusikan ke Kalimantan dan Sumatera. Hal ini mempercepat tambahan stok karena sejumlah daerah produsen beras sudah memasuki masa panen. Jadi stok yang ada di Jawa Tengah, Jawa Barat sudah dipindahkan ke Kalimantan dan Sumatera tetapi gudangnya masih penuh. Perlu diketahui, sejak 9 tahun lalu, baru kali ini lagi Jawa Tengah, Jawa Timur kirim beras ke Kalimantan," tegasnya.
Dijelaskan, untuk sekali pengiriman beras ke Kalimantan dan Sumatera, biasanya berkisar antara 50 ribu hingga 100 ribu ton. Dengan adanya pasokan beras ini diharapkan harga beras khususnya di Kalimantan bisa terkendali.
"Biasanya sekali pengiriman 100 ribu ton, Jawa Tengah itu 50 ribu ton. Kapasitas di Jawa Tengah 1,3 juta ton. Ini satu sisi kita harus bergerak cepat menyerap beras petani, ini ada fakta empiris produksi kita baik," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved