Ketua Ketua Pemuda Katolik Komda Papua, Melianus Asso meminta agar Program Strategis Nasional (PSN), termasuk program transmigrasi dan cetak sawah di wilayah Papua dikaji ulang.
Menurut Melianus, pengkajian perlu dilakukan karena PSN bisa mengancam kelestarian lingkungan serta kearifan lokal masyarakat adat Papua.
Belum lagi ada kemungkinan merusak ekosistem hutan adat, tatanan sosial, dan mengabaikan hak-hak hidup masyarakat adat di tanah Papua.
“Papua bukan tanah kosong, ini tanah bertuan dengan masyarakat yang memiliki hak atas lingkungan dan budayanya," katanya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Rabu (30/10/2024).
Melianus menegaskan, rakyat Papua tidak butuh transmigrasi, namun membutuhkan pendidikan, kesehatan, akses air bersih, listrik, dan fasilitas dasar lainnya.
Ketua Pemuda Katolik Komda Papua Tengah, Tino Mote, juga menyampaikan permintaan yang sama dengan Melianus. Menurutnya, perlu ada pandangan yang mengedepankan pentingnya menjaga lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat lokal, terutama masyarakat adat.
“Sebagai organisasi Katolik yang berlandaskan nilai-nilai 'Laudato si’ dari Paus Fransiskus, kami bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan," kata Tino.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Papua Pegunungan, Tadeus Mabel menyarankan agar pemerintah pusat mendukung kebijakan yang memungkinkan masyarakat adat Papua mengelola dan melindungi hutan adat mereka sendiri.
Menyikapi hal ini, Ketua Umum Pemuda Katolik terpilih, Stefanus Asat Gusma, menegaskan pihaknya akan menjembatani usulan dari para Pemuda Katolik di wilayah Papua.
"Kami akan membawa aspirasi ini ke Presiden, Wakil Presiden, kementerian terkait, dan Panglima TNI dan Kapolri," kata Gusma. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved