Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengatakan, permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada rakyat Indonesia menuai kritik.
Apalagi, kata Dedi, Kepala Negara baru meminta maaf saat masa jabatannya hendak berakhir.
“Kenapa Jokowi memerlukan waktu untuk meminta maaf?” kata Dedi Kurnia Syah, Sabtu (3/8/2024).
Dedy meyakini, ada alasan lain yang memicu Jokowi baru menyampaikan permintaan maaf. Apalagi permintaan maaf tersebut turut menyeret nama KH Maruf Amin, yang artinya hanya mengambil latar belakang kepemimpinan selama periode kedua.
Padahal, Jokowi telah menjabat selama 2 periode atau 10 tahun dengan wakil yang berbeda.
Dedi memandang, Jokowi sedang terdesak karena telah gagal memperpanjang masa jabatan menjadi 3 periode sebagaimana yang sempat ramai diberitakan.
Menurut Dedi, permintaan maaf Jokowi bisa dimaknai sebagai upaya mencari aman di akhir-akhir masa jabatannya.
“Itu dalam situasi terdesak karena mungkin gagal wacanakan penambahan periode atau perpanjangan masa jabatan,” kata Dedi.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat saat hadir dalam zikir dan doa kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024) malam.
"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Maruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," kata Jokowi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved