Pembayaran digital seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin populer. Bahkan di daerah semakin banyak masyarakat yang melakukan transaksi pembayaran melalui QRIS.
Berdasarkan catat Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra), jumlah pengguna metode pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah itu telah mencapai 233.101 orang per 31 Mei 2024.
"Total pengguna QRIS di Provinsi Sultra terus tumbuh. Periode Maret 2024 mengalami pertumbuhan 102,93% dibanding jumlah pengguna QRIS di periode yang sama tahun 2023. Data Mei 2023 itu hanya tercatat 114.866 pengguna saja," kata Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya, dikutip Sabtu (6/7/2024).
Doni menyebutkan, untuk tambahan pengguna baru QRIS pada Mei 2024 tercatat sebanyak 3.911 orang. Secara akumulatif mengalami pertumbuhan pengguna QRIS di Provinsi Sultra sebanyak 26.100 pengguna.
Doni menjelaskan bahwa, untuk volume transaksi menggunakan metode pembayaran digital di Bumi Anoa periode Mei 2024 juga mengalami peningkatan.
"Sampai dengan Maret 2024 ini, tercatat jumlah transaksi menggunakan QRIS sebanyak 3,9 juta atau 3.911.339 kali transaksi," kata Doni.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Hardi K Atmaja, mengatakan, per April 2024 pengguna QRIS di DKI Jakarta mencapai 118.328 juta dan volumenya sudah mencapai 462,55 juta.
Hardi mengatakan, sebagian besar milenial mengandalkan pembayaran QRIS. Hardi optimistis angka itu akan terus tumbuh.
Penggunaan QRIS juga bertumbuh pada sektor-sektor administrasi, pemerintahan, informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, kegiatan sosial, jasa pendidikan, serta transportasi.
Di Jawa Tengah (Jateng), Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra, mengatakan, pengguna QRIS di Jateng menjadi terbanyak keempat di Indonesia, yakni sebanyak 5,59 juta pengguna QRIS (per April), dengan pertumbuhan 75,04%.
Rahmat menjelaskan, secara volume transaksi QRIS di Jateng menjadi terbanyak keenam di seluruh Indonesia, yaitu sebanyak 12,34 juta kali transaksi dengan merchant QRIS terbanyak keempat di seluruh Indonesia yakni 3,13 juta dengan pertumbuhan sebesar 24%.
“Merchant QRIS didominasi UMKM, sebesar 98,03%. Merchant terbanyak ada di Kota Semarang, yaitu 18,9%. Kemudian diikuti Kota Solo 12% dan Kabupaten Banyumas 6,8%. Volume transaksi QRIS di Semarang itu 30%, Solo 11% dan Banyumas 6,8%,” kata Rahmat.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan, nominal transaksi QRIS tumbuh 194,06 persen (YoY).
"Jmlah pengguna mencapai 48,90 juta dan jumlah merchant 31,86 juta," kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers 22 Mei 2024 lalu. /Polindo
[]
© Copyright 2024, All Rights Reserved