Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada April 2016 sebesar Rp4.036,3 triliun atau tumbuh 7,7 persen secara tahunan. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,4 persen. Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK).
Dalam rilis yang disampaikan BI kepada pers, Rabu (01/06), disebutkan, perlambatan pertumbuhan terjadi kendati suku bunga kredit dan suku bunga simpanan mengalami penurunan, sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Pada April 2016, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,60 persen, turun 10 bps dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,70 persen.
Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka untuk tenor 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan masing–masing tercatat sebesar 6,95 persen, 7,27 persen, 8,13 persen, 8,02 persen, dan 9,03 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,06 persen, 7,75 persen, 8,31 persen, 8,19 persen, dan 9,12 persen.
Lebih lanjut, BI mencatat, likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh 7,1 persen secara tahunan pada April 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,4 persen secara tahunan.
Berdasarkan komponennya, perlambatan tersebut bersumber dari komponen Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas) yang tumbuh 5,3 persen secara tahunan, atau melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,3 persen secara tahunan. Perlambatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit perbankan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved