Dari hasil evaluasi yang dilakukan jajaran keamanan sampai H-1, Pemilihan Umum Legilatif (pileg), Rabu, 9 April akan berjalan tertib dan aman. Penyelenggaraan Pileg kali ini bahkan dinilai lebih baik dibanding pileg-pileg sebelumnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan hal tersebut dalam keterangan pers usai memimpin rapat kabinet terbatas membahas persiapan pengamanan pileg di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (08/04) sore. "Atmosfir di lapangan, saya kira rakyat juga merasakan, jauh lebih baik dibandingkan pemilu sebelumnya," ujar SBY.
Dalam rapat tersebut, Presiden SBY mendengarkan laporan dari pejabat terkait. Mereka adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendagri Gamawan Fauzi, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
"Dalam pengamatan dan evaluasi yang dilaksanakan dengan pemerintah, suasananya jauh lebih baik dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Tidak ada korban jiwa, tidak ada benturan fisik antarparpol peserta pemilu," Presiden SBY menambahkan.
Kecelakaan lalu lintas massa parpol juga menurun drastis, pelanggaran pemilu menurun secara signifikan. Memang ada beberapa insiden di Aceh yang berangkat dari perbedaan atau kompetisi dari elemen-elemen partai lokal dan satu partai nasional di daerah itu.
Khusus untuk Aceh, SBY telah mengeluarkan instruksi untuk memberikan pengamanan khusus. Pengamanan khusus juga dilakukan di wilayah rawan lainnya.
Jika dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya, ujar Presiden, Indonesia benar-benar memasuki tahapan demokrasi yang lebih matang, Jika situasi ini dapat dijaga, Indonesia akan setapak lagi memasuki era demokrasi yang mapan dan matang. Demokrasi yang terkonsolidasi.
"Kalau 5 kali melaksanakan pemilu yang damai dan demokratik, maka Indonesia boleh berbangga dan bersyukur karena kita sudah menjadi negara berdemokrasi yang mapan dan matang," ujar SBY.
9 April, rakyat Indonesia akan kembali menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakil rakyat di parlemen dan menjatuhkan pilihannya kepada parpol yang diyakini dapat membawa aspirasi dan suara mereka.
"Selaku Kepala Negara, saya mengajak rakyat Indonesia untuk memastikan proses pemungutan suara berlangsung aman, tertib, dan lancar, juga adil dan bebas dari penyimpangan," ujar Presiden.
Presiden mempersilakan setiap warga negara menggunakan hak pilihnya secara bebas, langsung, dan rahasia. Bebas dari perkara, intimidasi, dan paksaan dari pihak manapun. "Inilah hakikat dan ruh demokrasi, dan inilah nilai tertinggi dari sebuah pemilihan umum," tandas Presiden SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved