Detasemen Khusus 88 Anti teror Mabes Polri menangkap 9 orang terduga teroris di sejumlah lokasi pada akhir pekan lalu. Jaringan teror ini dicurigai berniat melaksanakan sejumlah serangan besar pada Desember ini.
“Mereka punya plot untuk menyerang pejabat, objek vital di Indonesia, juga kelompok radikal lain yang dianggap musuh ISIS (kelompok Negara Islam Irak dan Suriah)," terang Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan kepada pers, di Jakarta, Senin (21/12).
Anton tidak merincikan kelompok lain yang menjadi target serangan. Informasi yang dihimpun, sasarannya adalah kelompok Syiah yang berada di Pekalongan, Bandung dan Pekanbaru.
Anton menambahkan, para teroris sudah menarget beberapa kota besar di Indonesia. Tanpa merinci, Anton mengatakan kota incaran itu adalah 2 kota di Jawa, 1 kota di Sumatera dan 1 kota di Kalimantan.
Selain itu, tambah dia, kelompok ini juga mengincar kantor polisi, tempat ibadah, pejabat Detasemen Khusus 88 Antiteror, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan pemerintah.
Serangan besar-besaran ini, tambah Anton, dilakukan untuk menarik perhatian dunia internasional. “Mereka mau melakukan konser besar di Indonesia. Kami tangkap karena mereka hendak melakukan aksi Desember ini, sehingga Mabes Polri menerapkan siaga 1," tandas Anton.
Anton mengingatkan, meski telah menangkap 9 terduga teroris ini, tidak tertutup kemungkinan adanya kelompok lain yang masih belum tertangkap. Meski demikian, masyarakat diminta tetap tenang karena Polri sudah melakukan pengawasan dan akan langsung menindak setiap indikasi teror.
© Copyright 2024, All Rights Reserved