Kritikus Politik, Rocky Gerung, mengatakan, relawan Pro Jokowi (Projo) sangat lumrah menjadi partai politik (parpol), namun kondisi saat ini terbilang sulit.

Menurut Rocky, organisasi Projo seharusnya sekali dipakai. Sebab fungsi Projo sudah selesai dan tidak diperlukan lagi. 

Rocky mengatakan, sejak awal berdiri, organisasi Projo dimaksudkan untuk mengawal kepresidenan Jokowi, untuk menghalangi oposisi, untuk memonopoli opini publik. Jadi fungsi-fungsi Projo itu melekat pada kepentingan Presiden Jokowi yang menghendaki supaya kemulian dirinya terjaga terus.

“Jadi projo menjaga kemulian Jokowi sebagai apa, sebagai presiden. Begitu nobility yang nobleness-nya itu hilang, bukan lagi presiden. Relevansi Projo sebetulnya selesai,” kata Rocky Gerung dikutip dari akun Youtube-nya, Senin (9/12/2024).

Sebelumnya berembus kabar Projo yang diketuai Budi Arie Setiadi akan menjelma menjadi suatu Parpol. Rencananya pembentukan parpol akan diputuskan pada Kongres Projo 2024 pada 7-8 Desember 2024.

Tapi akhirnya Budi Arie menunda kongres tersebut ditunda. Budi juga tak membantah kabar bila organisasi yang dipimpinnya dapat bertransformasi menjadi parpol.

Menurut Rocky, wacana menjadikan Projo sebagai parpol, itu semacam nostalgia kekuasaan selama 10 tahun pemerintahan Jokowi.

“Lalu ada upaya untuk menjadi Projo permanen. Bahkan diarahkan menjadi partai politik, itu biasa aja, nggak ada soal juga, hanya saja hitungan-hitungan pragmatis tentu berbeda hari ini dengan ketika Pak Jokowi masih jadi presiden. Terutama soal pendanaan kan waktu Jokowi presiden, tentu lebih mudah untuk mengakses kapital, kalau sekarang tentu lebih sulit,” urai Rocky.

Rocky memprediksi bahwa Jokowi lebih kelihatannya sreg menumpang atau bergabung di partai yang sudah stabil ketimbang memimpin (partai) Projo.

“Jadi kalau Projo menunda kongresnya hanya karena alasan kepastian membuat partai itu belum final. Itu penanda bahwa partai itu kelihatannya juga akan gagal, karena bagi Jokowi, dia (Jokowi) lebih bagus numpang atau nebeng nebeng di partai politik yang udah ada ketimbang memulai yang baru,” pungkas Rocky Gerung. []