Nahdatul Ulama (NU) tetap akan bersikap netral tanpa mengarahkan dukungannya kepada calon presiden tertentu. Terpulang kepada individu-individu di internal NU untuk memilih pemimpin sesuai penilaian mereka.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di Jakarta, Sabtu (22/03) kemarin. Said tidak mempersoalkan banyaknya Capres yang mengunjungi tokoh-tokoh NU pada momentum jelang pemilu ini.
Terkait tokoh sepuh atau kiai-kiai NU, terserah kepada pribadi yang bersangkutan. "Soal sikapnya seperti apa, kembali ke kiai masing-masing," kata Said.
Seperti ketika Jokowi menemui tokoh sepuh NU Mustofa Bisri atau biasa dipanggil Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah pada Kamis (20/03) malam. "Boleh mengambil simpati dari yang disowani (dikunjungi) itu. Misalkan mendatangi Gus Mus supaya Gus Mus simpati, kan gitu," ujar Said.
Adapun Partai Kebangkitan bangsa (PKB) yang memiliki basis massa kaum NU tak mengkhawatirkan langkah politik Jokowi itu menggembosi suara PKB.
"Saya kira tidak ada korelasinya antara Jokowi ke Rembang dan perebutan simpatisan PKB. PKB punya basis dan tetap loyal sampai hari ini," ujar Ketua DPP PKB Marwan Jafar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved