Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, memuji kelihaian Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam berpolitik. Langkah-langkah yang dilakukan Ahok dalam upaya memenangkan pilkada DKI, dinilainya sebagai manuver yang brilian.
Penilaian itu disampaikan Sandiaga menanggapi pernyataan Ahok yang menyebut ada sinyal dukungan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Ahok menyebut, Megawati menjadikan opsi mendukung petahana sebagai prioritas partai.
Sandiaga mengungkit keputusan Ahok yang semula menyatakan akan ikut pilkada melalui jalur independen. Tetapi kemudian, Ahok berbalik arah dengan mengharapkan dukungan partai.
“Beliau menunjukkan kelihaian di politik. Awalnya independen, terus pilih jalur parpol. Saya junior di politik, saya ngikutin dari awal prosesnya (penjaringan PDI-P), ternyata ada pintu khusus bagi tokoh fenomenal seperti Pak Gubernur. Kita harus banyak belajar dari beliau," ujar Sandiaga kepada pers di Restoran Meradelima, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (19/08).
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan dunia usaha, inkonsistensi seperti ini justru akan membuat gagal. Sandiaga yang menggeluti dunia bisnis selama 20 tahun, mengatakan, konsistensi dan komitmen sangat dibutuhkan dalam dunia usaha.
Sandiaga mengaku menerapkan prinsip tersebut dengan mengikuti proses penjaringan yang dilakukan PDIP yang cukup komprehensif. Sandiaga mengatakan, ia harus menjawab 600 lebih pertanyaan, ditambah wawancara dan diskusi panel.
“Saya ikuti prosesnya dari A sampai Z, sangat intens dan kredibel, dan saya sudah diberi informasi akhir bulan atau awal September ada keputusan. Saya harap masih ada ruang untuk kerja sama tapi jika akhirnya Pak Gubernur yang dipilih. Selamat sekali lagi," ujar Sandiaga.
Sandiaga masih tak habis pikir, bagaimana manuver Ahok dapat membawanya ke arah kemenangan. Ia hanya dapat menghormati keputusan PDIP sebagai partai pemenang dengan 28 kursi di DPRD DKI Jakarta yang bisa mengusung sendiri calon gubernurnya.
Sejauh ini, baru tiga partai yang menyatakan dukungannya kepada Ahok, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar. Sementara itu, Sandiaga menyebut bahwa ia akan diusung oleh Gerindra dan PKS. Keduanya memiliki jumlah kursi yang cukup untuk maju pilkada.
© Copyright 2024, All Rights Reserved