Satelit Modis Terra dan Aqua mendeteksi dan merekam kemunculan 227 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera. Temuan ttitik panas ini merupakan yang terbanyak dalam tiga bulan terakhir.
Menurut hasil rekam satelit tersebut, Minggu malam (08/06), ratusan titik panas tersebar di hampir seluruh wilayah atau provinsi di Sumatera. Yakni meliputi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Aceh, dan Sumatera Barat. Sementara di Riau, Terra dan Aqua mendeteksi kemunculan 37 hotspot yang merupakan terbanyak dalam satu bulan terakhir.
Titik panas di Riau terbanyak berada di Kabupaten Pelalawan yakni 13 titik. Kemudian di Meranti sebanyak 5 titik, dan Siak serta Indragiri Hilir sama-sama terdapat empat titik panas. Selanjutnya di Kuantan Singingi terekam keberadaan tiga titik panas, Dumai (2 titik), Bengkalis (2), Indragiri Hulur (2) dan Rokan Hilir serta Rokan Hulu masing-masing dua titik panas.
Namun hasil pantauan Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura justru memperlihatkan hasil yang berbeda. Satelit itu hanya mendeteksi 37 titik panas di Sumatera.
Untuk di Riau, satelit ini merekam keberadaan 18 titik panas yang berada di Indragiri Hulu (5 titik), Pelalawan (4), Bengkalis (3), Kuantan Singingi (3), Kampar (1), Rokan Hilir (1), dan di Indragiri Hilir juga satu titik panas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Said Saqlul Amri mengatakan, sejauh ini pihaknya bersama tim satuan tugas penanggulangan bencana kabut asap masih terus siaga.
“Upaya yang dilakukan sejauh ini menurut dia yakni melakukan pemadaman dengan water bombing kemudian penerapaan teknologi modifikasi cuaca untuk hujan buatan,” pungkas Said Saqlul Amri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved