Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas POM TNI Konga XXV-D/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) termasuk unsur pimpinan melaksanakan latihan cara menghadapi eskalasi ancaman keamanan. Sebab kondisi semacam itu dapat mengancam keselamatan seluruh personel yang sedang bertugas di Lebanon Selatan.
“Untuk itu perlu dilaksanakan latihan guna mengantisipasi ancaman keamanan yang setiap saat bisa terjadi. Sehingga seluruh Prajurit Satgas POM TNI telah siap untuk menghadapinya,” kata Komandan Satgas POM TNI Letkol Cpm Ida Bagus Rahwan Diputra seperti dalam siaran pers yang diterima politikindonesia.com, usai melaksanakan latihan kesiapsiagaan menghadapi eskalasi keamanan, di Gajah Mada Base, UN Posn 7-3, Lebanon Selatan, Senin (12/03).
Latihan yang dilaksanakan dalam dua tahap ini, dimulai dengan latihan drill teknis hingga drill taktis. Drill teknis dilaksanakan untuk mempersiapkan dan menentukan kelengkapan yang harus dibawa, menentukan kedudukan anggota pada saat stelling hingga ke teknis masuk ke dalam ruang perlindungan atau shelter, bila keadaan sudah tidak memungkinkan untuk bertahan.
“Pada pelaksanaan drill taktis diharapkan seluruh personel sudah tahu persis apa yang harus diperbuat, tahu posisi dan tugas serta tanggung jawab masing-masing,” kata Ida Bagus Rahman Diputra.
Kegiatan diawali dengan skenario latihan oleh Pasi Ops Kapten CPM Sutrisno, diperagakan compound Sector East Military Police Unit (Sempu) menerima tembakan lintas datar dari sekelompok orang yang tak dikenal (Un Element).
Setelah menerima ancaman yang sudah membahayakan, segenap Prajurit Satgas POM TNI melaksanakan stelling di sekitar compound sesuai dengan posisi masing-masing.
Dari penjaga OP (Observation Post) menginformasikan sekelompok bersenjata (Un Element) semakin gencar melakukan tembakan ke arah compound Sempu. Semakin lama semakin gencar. Sehingga kekuatan lawan lebih kuat dan semakin banyak.
Setelah OP melaporkan kepada Camp Commander bahwa kekuatan lawan semakin kuat dan kekuatan personel tidak mampu menghadapi. Selanjutnya Camp Commander memerintahkan seluruh personel masuk ke dalam shelter untuk melaksanakan perlindungan sambil menunggu bantuan tembakan kawan untuk menghadapi Un Element.
Setelah menunggu koordinasi dari TOC (Tactical Operation Center ) Sector East UNIFIL bahwa status awan hitam berubah menjadi merah dan keadaan dapat dikendalikan kembali normal. Selanjutnya seluruh personel Sempu meninggalkan shelter dan dilaksanakan pengecekan kelengkapan baik personel maupun materiil secara menyeluruh.
© Copyright 2024, All Rights Reserved