Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bangga menerima penganugerahan gelar Doktor Kehormatan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga lega, gelar tersebut diterimanya saat tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.
"Hal ini (penganugerahan Doktor Kehormatan) membebaskan saya dan ITB dari komentar miring dan cemoohan di balik penganugerahan ini menganggap ada agenda politik tertentu," ujar SBY sebelum menyampaikan pidato ilmiahnya, di Aula Barat Kampus ITB Kota Bandung, Senin (25/01).
Dikatakan SBY, pemberian penghargaan saat dia tak lagi menjadi Presiden, menegaskan bahwa pemberian penghargaan itu tak ada kaitannya dengan agenda politik. "Niat baik perguruan tinggi kadang dicurigai. Ini mencederai," ujar SBY seraya menambahkan , hingga saat ini tidak mudah untuk menemukan obat mujarab untuk buruk sangka dan berpikir negatif.
Dalam sidang Terbuka ITB itu, SBY menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Kontribusi Sains dan Teknologi Terhadap Green Economy dan Pembangunan Berkelanjutan".
Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB Dr Miming Miharja mengatakan penganugerahan gelar doktor kehormatan kepada SBY merupakan bentuk penghargaan ITB atas kontribusi Presiden RI ke-6 itu dalam bidang ilmu pengetahuan dan perubahan cara berpikir ke arah pembangunan berkelanjutan.
“Kita tahu bahwa jasa-jasa dan kontribusi Pak SBY baik selama masa kepemimpinannya sebagai Presiden sampai sekarang masih bisa dirasakan. Walaupun sudah tidak Presiden RI tapi kiprahnya baik di dalam dan luar negeri masih banyak," kata dia.
Sementara itu, Ketua Tim Promotor Prof Dr Ir Benedictus Kombaitan M.Sc mengatakan, ITB tepat memberikan gelar ini pada duta bangsa karena prestasinya yang luar biasa di dalam dan luar negeri.
“Pikiran dari Presiden RI ke -6 ini telah mendapatkan pengakuan dari dalam maupun luar negeri yaitu trilogi pembangunan yang meliputi pertumbuhan, keadilan dan keberlanjutan," ujar Benedictus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved