Terkait dengan keselamatan mahasiswa terkait dengan krisis Mesir saat ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat kemarin telah melakukan pembicaraan telepon dengan Syekh Agung Al-Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb.
"Dalam pembicaraan telepon terbut, Syekh Agung Al-Azhar meyakinkan kepada Bapak Presiden bahwa mahasiswa Indonesia dalam keadaan aman dan tidak perlu dievakuasi," kata Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, di Kairo, Minggu malam (26/08).
Menurut Nurfaizi, Al-Azhar dan Indonesia menaruh perhatian penuh terhadap keselamatan mahasiswa terutama di masa sulit ini. Jumlah mahasiswa Indonesia di Al Azhar berkisar 3.500 orang baik di Kairo maupun cabang-cabangnya di sejumlah provinsi.
"Bapak Presiden dan Syeikh Agung Al Azhar menaruh perhatian khusus kepada mahasiswa Indonesia dan menyatakan belum diperlukan evakuasi karena keamanan masih kondusif," kata Nurfaizi.
Nurfaizi mengatakan, ada dua alasan yang mendasari belum perlunya evakuasi. Yakni pertama, kondisi keamanan masih kondusif, dan yang kedua adalah masa liburan musim panas segera berakhir. Tahun ajaran baru di Universitas Al Azhar akan dimulai 21 September 2013.
Dalam pembicaraan tersebut, Presiden SBY selain membahas masalah mahasiswa juga menyampaikan keprihatinan dan simpati mendalam dari pemerintah dan rakyat Indonesia mengenai krisis di Mesir.
Pembicaraan telepon tersebut dilakukan sehari setelah Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, Dr Fahmy Lukman pada Kamis (21/08) bertemu dengan Penasehat Syeikh Agung Al Azhar Urusan Diplomatik, Abdel Rahman Musa.
Abdel Rahman Musa kepada Fahmi berjanji, jika situasi keamanan memburuk, maka Al Azhar akan proaktif berkomunikasi dengan perwakilan-perwakilan negara asing di Mesir untuk mengambil langkah penyelamatan pelajar dan mahasiswa bersama-sama dengan Al-Azhar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved