Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kekosongan vaksin polio sejak akhir Agustus 2016. Kekosongan ini terjadi karena belum adanya distribusi vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sedangkan sisa vaksin polio yang ada sudah kedaluwarsa.
"Memang saat ini tidak ada stok untuk vaksin polio," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyamingastuti, Kamis (08/09).
Menurut Pembayun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendistribusikan vaksi ke DIY. Sedangkan stok yang ada di tempat-tempat kesehatan di DIY sudah kedaluwarsa.
"Kedaluwarsanya dua bulan. Kami sudah edarkan surat penarikan vaksin ke dinas kesehatan di Gunungkidul, Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta," kata Pembayu.
Namun Pembayun mengaku belum dapat menyebutkan jumlah vaksin yang kedaluwarsa karena masih dalam pendataan. “Kedaluwarsa per akhir Agustus. Kalau ada sisa berarti sudah kedaluwarsa," jelas Pembayun.
Pembayun mengaku pihaknya telah menyampaikan masalah kekosongan stok vaksin polio ini langsung ke Kementerian Kesehatan. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kemenkes agar segera dikirim vaksin polio.
"Untuk empat kabupaten satu kotamadya, jatah vaksin polio 3.000 vial. Kemenkes mengusahakan akhir September sudah ada," kata Pembayun.
Pembayun meminta agar masyarakat tidak perlu resah dengan kekosongan stok vaksin polio di DIY. Sebab, sampai saat ini, tidak ditemukan adanya kasus polio di wilayah DIY. "Masyarakat tidak perlu resah, sejauh ini tak ada yang terkena polio," pungkas Pembayun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved