Perusahaan video game Electronic Arts (EA), yang berbasis di Amerika serikat (AS) harus menerima kenyataan pahit buntut menurunnya industri game.
Menurut laporan yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa, Rabu (28/2/2024), lebih dari 650 karyawan EA akan kehilangan pekerjaan.
Langkah itu bagian dari pembatasan yang lebih luas yang akan membuat perusahaan mengurangi ruang kantor dan menghentikan pekerjaan pada beberapa video game.
"Perusahaan menyederhanakan operasi perusahaan untuk memberikan pengalaman yang lebih dalam dan terhubung bagi penggemar di mana pun," tulis CEO EA, Andrew Wilson, dalam memo yang dikirimkan kepada karyawan EA, seperti dikutip dari Engadget, Kamis (29/2/2024).
Memo tersebut menginformasikan bahwa EA akan menyelesaikan PHK pada awal kuartal depan.
Pemotongan jumlah karyawan ini akan membuat EA lebih fokus pada peluang terbesarnya. Termasuk kekayaan intelektual, olahraga, dan komunitas onlinenya.
Salah satu game yang akan terkena dampak langsung dari langkah EA adalah first-person shooter Star Wars yang sedang dikerjakan oleh Respawn, sebuah studio pengembangan game yang diakuisisi EA pada tahun 2017.
“Selalu sulit untuk meninggalkan sebuah proyek, dan keputusan ini tidak mencerminkan bakat, kegigihan, atau semangat tim terhadap permainan ini,” kata Presiden EA Entertainment, Laura Miele.
Laura mengatakan, memberikan penggemar seri berikutnya dari franchise ikonik yang mereka inginkan adalah definisi dari penceritaan blockbuster dan tempat yang tepat untuk fokus.
Pengurangan karyawan yang dilakukan EA merupakan yang terbaru dari serangkaian PHK yang telah mengguncang industri video game sejak tahun lalu.
Pada tahun 2023, lebih dari 10.500 pekerja video game kehilangan pekerjaan, dan lebih dari 6.000 orang di industri ini dipecat pada bulan Januari 2024 saja.
Perusahaan video game yang telah memberhentikan pekerjanya sejauh ini antara lain Microsoft, Riot Games, dan Unity.
Selain itu, Selasa (27/2/2024), Sony mengumumkan bahwa mereka memberhentikan 900 orang dari divisi PlayStation atau sekitar 8% dari jumlah karyawannya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved