Peristiwa tidak mengenakkan dialami Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Hendrik Tangke Allo. Saat melakukan inpeksi mendadak (sidak) pembangunan proyek Apartemen Terreace Suite Cinere di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (02/10), ia ditodong dengan senjata api oleh seorang oknum polisi.
Kepada pers, Hendrik mengaku ditodong senjata saat akan menemui pengembang atau manajemen Apartemen Terreace Suite Cinere terkait laporan warga bahwa proyek apartemen itu bermasalah karena berdiri di atas lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum.
“Tiba-tiba ada 3 mobil datang. Ternyata yang keluar polisi semua. Mereka pakai pakaian dinas. Saya diam saja, saya tanya ada apa, Pak? Tiba-tiba sudah enggak enak aja omongannya. Pak saya ini sidak resmi. Eh tahu-tahu salah satu dari mereka yang membawa laras panjang langsung mengokang senjata," ujar Hendrik.
Kesal karena sikap arogan salah satu oknum polisi tersebut, emosi Hendrik pun sempat terpancing. “Dia emosi padahal sudah ditenangi teman-temannya. Saya tanya eh itu kenapa? Dia makin emosi terus menodongkan senjata itu ke arah saya. Padahal ada Wakapolseknya. Saya bilang ini gimana komandan. Komandannya minta maaf. Tapi anggota itu masih emosi. Saya sudah teriak, saya ini Ketua DPRD," katanya lagi.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengaku sempat terkejut dengan sikap arogan oknum polisi tersebut. "Saya menenangkan diri dulu. Belum tahu nanti seperti apa. Saya juga heran, mungkin dipikirnya saya ini mau demo kali," ujar Hendrik.
Sementara itu, Kapolsek Limo Ajun Komisari (Pol) Hendrik Situmorang membantah ada kejadian penodongan senjata yang dilakukan anak buahnya di proyek pembangunan apartemen. Ia mengatakan, anak buahnya yang berasal dari satuan Sabhara tidak akan mungkin berani melakukan itu. Terlebih kepada ketua DPRD.
"Tidak benar ada penodongan. Senjata hanya tersenggol dan bukan dikokang. Ini hanya salah paham saja, semua orang tahu dia itu Ketua DPRD," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved