Stasiun Meteorologi Cilacap memperkirakan kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya wilayah pesisir dipengaruhi Badai atau siklon tropis Lua di Samudera Hindia barat daya Pulau Bali turut mempengaruhi kondisi cuaca di selatan Jawa meski tidak begitu ekstrem. Wilayah Jateng selatan khususnya Cilacap terpantau mendung dan kadang terjadi hujan ringan.
Demikian disampaikan Teguh Wardoyo, analis cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Cilacap, Jumat (16/03).
Meskipun terpantau mendung, suhu udara maksimum di Cilacap terpantau tinggi, yakni mencapai 33 derajat Celcius. Sedangkan kelembaban udara justru terpantau rendah karena berada pada kisaran 52-92 persen. "Dalam kondisi normal, berkisar antara 76-95 persen," katanya.
Teguh menerangkan, kondisi tersebut mengakibatkan udara di wilayah pesisir selatan Jateng khususnya Cilacap terasa dingin terutama di pagi hari meskipun sebenarnya suhu udara terpantau tinggi.
Kendati demikian, dia mengatakan, keberadaan siklon tropis Lua di Samudera Hindia barat daya Denpasar tidak berdampak signifikan terhadap kecepatan angin di wilayah Jateng selatan. Siklon tropis Lua hanya berdampak pada peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jateng.
Lebih lanjut mengenai badai Lua, dia mengatakan, pada Jumat pagi siklon tropis tersebut terpantau berada di posisi 15,3 lintang selatan dan 113,6 bujur timur atau sekitar 750 kilometer sebelah selatan-barat daya Denpasar.
Badai Lua ini bergerak ke arah timur-timur laut dengan kecepatan tiga knots dan kecepatan angin maksimum dekat pusatnya mencapai 60 knots. Ia mengatakan, siklon tropis Lua sempat terpantau bergerak ke arah barat daya namun akhirnya kembali ke arah timur-timur laut mendekati wilayah Indonesia.
"Saat ini gerakannya terpantau lambat dan cendererung stasioner. Kondisi tersebut berdampak signifikan terhadap perairan di sekitar Bali dan Nusa Tenggara," pungkas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved