Kementerian Keuangan mendukung penyelidikan dan penyidikan aparat penegak hukum terkait kasus Gayus Tambunan. Kasus tersangka mafia pajak itu dikhawatirkan semakin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pajak. Ia konsen memelihara sistem di jajarannya berjalan untuk menjamin penerimaan negara.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan hal itu kepada pers, di Jakarta, Kamis (13/01).
Kehebohan demi kehebohan yang diciptakan Gayus Tambunan, menimbulkan kekhawatiran Agus Marto, terhadap eksistensi institusi perpajakan di Tanah Air. Ia khawatir masyarakat Indonesia terpengaruh, sehingga mengakibatkan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada sistem.
Karena itu, Menkeu akan menindak tegas pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, yang berbuat nakal, seperti melakukan pemalsuan restitusi pajak, dan sebagainya.
Ia sudah meminta Dirjen Pajak dan biro hukum untuk membantu penyidikan Kasus Gayus.
Kepada seluruh aparat Kementerian Keuangan, terutama Ditjen Pajak, diminta merespons apa yang diminta aparat penegak hukum untuk menuntaskan Kasus Gayus. Agus mengatakan, pihaknya akan memberikan data yang dibutuhkan penyidik kepolisian, agar masalahnya segera selesai.
Sikat Aparat Nakal
Menteri Keuangan Agus Martowardojo berjanji berpartisipasi aktif dalam pemberantasan korupsi. Mantan Dirut Bank Mandiri ini akan membersihkan petugas nakal di institusi Pajak dan Bea Cukai. Alasannya Pajak dan Bea Cukai merupakan sumber penerimaan negara, yang harus dijaga.
"Nanti gurita itu kita pelintir. Saya dan jajaran perlu menyakini supaya kinerja Pajak dan Bea Cukai terus membaik untuk menjaga penerimaan negara. Tapi kita juga perlu ada efek jera," kata Agus Marto di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis.
Kalau ada petugas nakal, semisal melakukan pemalsuan restitusi pajak, melakukan pemalsuan atau penipuan menggunakan sistem pengadilan, itu semua harus ditindak. "Kami bersama-sama saudara yakin ini harus dituntaskan."
Agus menyebutkan, kalau ada penyimpangan proses penegakan hukum harus berjalan. Karena resikonya besar jika kepercayaan terjadap sistem dan lembaga terus menurun. Karena itu, jajaran Kementerian Keuangan harus bersih, untuk menjamin penerimaan negara.
Agus berkepentingan memperbaiki institusi yang dipimpinnya, termasuk terus memelihara sistem berjalan baik. Saat ini, kata dia, penerimaan negara 70 persen dari pajak, dan Bea Cukai. Karena itu, kalau sampai terjadi apa-apa terhadap sistem di lembaganya, itu sangat berisiko terhadap Indonesia. Karena, penerimaan negara menjadi terganggu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved