Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali bersuara keras, soal wacana pemerintah Jokowi-JK yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ia meminta Presiden Jokowi untuk membaca buku putih PDIP.
Seperti diketahui, Fraksi PDIP di DPR, pernah mengeluarkan Buku Putih yang isinya menolak kebijakan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ketika itu untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Dalam buku putih tersebut, PDIP meminta pemerintah pada waktu itu untuk menyelamatkan APBN tanpa mencabut subsidi BBM.
Efendi mengatakan, hendaknya Presiden Jokowi dapat terlebih dahulu berdiskusi sebelum berencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Toh, Jokowi juga merupakan kader PDIP. “Karena di dalam Buku Putih itu ada perlakuan lebih awal kebijakan, sebelum menaikkan BBM," ujarnya.
Effendi mengaku tak mengetahui apakah Jokowi pernah membaca buku putih tersebut atau belum. “Ya tanya ke beliau dong. Saya tidak tahu,” ujar dia kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (05/11).
Effendi sepertinya juga meragukan efektifitas program perlindungan sosial yang menyelesaikan masalah substansi kesejahteraan masyarakat atau tidak.
Seolah menyindir, Effendi menyebut, untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat, tak hanya dibutuhkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), tetapi juga hal yang similar dengan kartu-kartu itu.
Ia mengatakan, ada juga yang meminta dibuatkan kartu lain selain ketiga kartu yang sudah diluncurkan. "Bahkan ada yang bilang bikin juga Kartu Indonesia Kaya, Kartu Indonesia Senang dan Kartu Indonesia Anti Gala."
Menurutnya, dengan kartu-kartu itu, siapa tahu rakyat Indonesia dengan kartu saja bisa tidak galau, senang dan kaya. "Dan kartu yang terakhir katanya ada Kartu Indonesia Masuk Surga," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved