Menteri Perindustrian Airlangga Hartato baru saja ditetapkan DPP Partai Golkar sebagai Ketua Umum menggantikan Setya Novanto, Rabu (14/12). Terhadap jabatannya di kabinet kerja, Airlangga memasrahkannya kepada keputusan Presiden Jokowi.
“Itu hak prerogatif presiden," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (14/12) pagi.
Airlangga akan menghormati keputusan yang diambil Presiden Jokowi. Ia tidak mau mengomentari lebih jauh soal jabatannya di kabinet.
Airlangga hanya menegaskan, sesuai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2016 lalu, Partai Golkar telah menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla hingga 2019.
Golkar juga akan tetap konsisten mencalonkan kembali Jokowi menjadi presiden pada pemilu 2019 mendatang. “Itu hasil Rapimnas dan tidak berubah," ujarnya.
Terkait jabatan Ketua DPR yang saat ini kosong karena Novanto telah mengundurkan diri, Airlangga menjelaskan saat ini DPR sedang reses sampai pertengahan Januari. Usai reses, pihaknya akan mengirimkan nama pengganti ke pimpinan DPR. “Kita akan putuskan menjelang masa sidang berikutnya," ujar dia.
Sementara mengenai programnya membangun Golkar, Airlangga menegaskan langkah pertama adalah merangkul semua kader Golkar. Semua kader dilibatkan dalam membesarkan Golkar, baik yang di pusat maupun di daerah. Setelah itu dilakukan konsolidasi untuk menyabut pilkada 2017 dan pemilu 2019. "Dengan kebersamaan, Golkar akan bangkit dan menang. Kami akan ajak semua," tandas Airlangga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved