Gunung Ijen, di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur kembali menunjukkan peningkatan aktifitas vulkanik dalam sepekan terakhir. Peningkatan aktifitas itu membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menaikkan status Gunung Ijen menjadi Siaga level III.
Kepada pers, Senin (12/03), Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan terhitung tanggal 12 Maret 2012 pukul 00.00 WIB status Gunung Ijen dinaikkan menjadi Siaga. “Sudah sepekan ini aktivitas Gunung Ijen meningkat, dan sedikit lebih aktif dibandingkan status Siaga pada bulan Desember 2011," jelas dia.
Pada 8 Februari lalu, PVMBG menurunkan status Ijen menjadi Waspada level II karena dari pemantauan. Namun dalam sepekan terakhir, aktifitas Ijen kembali meningkat.
Sebelumnya, Kepala PVMBG DR Surono mengatakan, ancaman yang paling berbahaya dari Ijen selain magma adalah air asam yang berada dalam kawah gunung tersebut. Jika Ijen meletus, air dalam kawah Ijen mampu menjadi tsunami air asam yang sangat berbahaya.
“Ya, paling kami takutkan itu, 'tsunami air aki' dari material air yang ada di kawah tersebut. Jumlahnya banyak sekali. Bayangkan tsunami air biasa saja dahsyatnya luar biasa, apalagi ini air asam, terkena manusia saja sangat berbahaya," ujar Surono.
Sebagai gambaran bahayanya air asam dari Gunung Ijen tersebut, Surono menggambarkan, jika ada yang berani meminum air dari sungai Banyupahit dan Banyuputih maka gigi dan tulang manusia akan keropos. Soalnya kadar PH sangat rendah sedangkan floride sangat tinggi. “Celakanya, air sungai tersebut telah mengkontaminasi sumur-sumur warga, makanya tidak heran, warga di sana usai 25 tahun saja, gigi mereka sudah habis alias ompong," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved