Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Survei itu menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia menilai LGBT sebagai sebuah ancaman.
Dari survei tersebut, pada dasarnya masyarakat Indonesia memandang negatif LGBT. Mayoritas responden beranggapan, LGBT sebagai sebuah ancaman dan sesuatu yang mengganggu.
"Ini bukan hasil penelitian baru, tapi ini survei nasional, respondennya 1.500. Isu ini sudah menjadi isu yang sangat panas. Karena itu penting untuk DPR tahu cara pandang masyarakat," kata Direktur Komunikasi SMRC, Kamis (25/01).
Dijelaskan, pihaknya telah tiga kali menggelar survei tentang LGBT. Survei digelar pada Maret 2016, September 2017, dan Desember 2017 dengan sampel sebanyak 1.220 responden pada masing-masing survei.
Metode survei dilakukan secara acak (multistage random sampling). Margin of error survei sebesar +/- 3,1 sampai 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen
Ade menambahkan, dari hasil survei sebanyak 58,3 persen responden mengaku mengetahui tentang LGBT. Dari jumlah itu, 41,4 persen responden menilai LGBT sangat mengancam, 46,2 persen menilai cukup mengancam, 9,4 persen menilai tidak mengancam, 1,4 persen menilai sangat tidak mengancam dan yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 1,6 persen
“Warga umumnya setuju atau sangat setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa perilaku seksual gay, dan lesbian dilarang agama," ujar Ade.
© Copyright 2024, All Rights Reserved