Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan memimpin penenggelaman 30 kapal asing melalui video live streaming dari kantornya di kawasan Gambir, Jakarta, hari ini, Senin (22/02).
Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Batam, Ahmadon, mengatakan, penenggelaman akan dilakukan di lima lokasi berbeda dengan komando langsung dari Menteri Susi Pudjiastuti.
"Akan dilakukan secara serentak di lima lokasi. Rencananya dilakukan pukul 11.00 WIB melalui live streaming," kata Ahmadon di kantornya, Senin (22/02).
Kelima lokasi dan jumlah kapal yang bakal ditenggelamkan yakni Pontianak sebanyak delapan kapal asal Vietnam, Bitung sebanyak sepuluh kapal (enam asal Filipina, empat asal Indonesia), Batam sebanyak sepuluh kapal (tujuh asal Malaysia, tiga asal Vietnam), Tahuna sebanyak satu kapal asal Filipina dan Belawan satu kapal asal Malaysia.
Kemudian di Batam, jarak lokasi penenggelaman kapal dengan pangkalan satuan kerja pengawasan sumber daya kelautan Batam berkisar kurang lebih 11 nautical mill dengan kedalaman laut 21 meter.
"Semua lokasi penenggelaman telah mempertimbangkan lalu lintas laut sehingga tidak mengganggu jalur kapal lainnya," ujar Ahmadon.
Menurut Ahmadon, kegiatan penenggelaman dilaksanakan dengan dukungan dan kerja sama dengan TNI Angkatan Laut, POLRI, Bakamla, Kejaksaan Agung, dan instansi terkait. Juga unsur-unsur pendukung dari Kapal Pengawas Perikanan Kementerian Kelautan, KRI TNI Angkatan Laut, Kapal Polisi, dan Kapal Bakamla.
Penenggelaman kapal ini menambah jumlah kapal yang sudah ditenggelamkan sejak Oktober 2014. Tercatat hingga saat ini berjumlah 151 kapal, terdiri dari 50 kapal Vietnam, 43 kapal Filipina, 21 kapal Thailand, 20 kapal Malaysia, dua kapal Papua Nugini, satu kapal Cina, dan 14 kapal berbendera Indonesia.
“Penenggelaman ini merupakan komitmen pemerintah memberantas kapal-kapal pencuri ikan di Indonesia. Kami akan terus melakukan pemantauan di semua titik perairan Indonesia," kata Menteri Susi Pudjiastuti.
© Copyright 2024, All Rights Reserved