Teknologi kecerdasan buatan (AI) merambah nyaris seluruh lini kehidupan. Bahkan ramalan cuaca disebut lebih akurat dengan menggunakan teknologi AI.
Negara Taiwan mulai kepincut menggunakan teknologi kecerdasan buatan berbasis AI untuk meramal cuaca. Salah satunya adalah untuk melacak jalur badai, termasuk badai tropis Bebinca yang kini bergerak menuju perairan lepas pantai utara dan bertambah kuat. Badai tersebut diperkirakan mungkin bisa menjadi topan
Penggunaan teknologi yang sebagian besar didukung oleh Nvidia yang chipnya dibuat oleh juara semikonduktor lokal Taiwan, TSMC, membuat para peramal cuaca di Taiwan terkesan. Meski teknologi konvensional tetap menjadi andalan, tapi teknologi berbasis AI dianggap lebih unggul.
"Orang-orang mulai menyadari bahwa AI memang menghasilkan beberapa kinerja yang menakjubkan dibandingkan dengan model konvensional," kata Chia Hsin-sing, Direktur Penyedia Layanan Cuaca Taiwan Integrated Disaster Prevention of Technology Engineering Consulting Company Ltd, dikutip dari Reuters, Minggu (15/9/2024).
Juli lalu, model cuaca berbasis AI, yang digunakan untuk pertama kalinya, berhasil membantu Taiwan memprediksi jalur dan dampak Topan Gaemi dengan lebih baik.
Beberapa ahli, termasuk Lin Ping-yu, seorang peramal cuaca di Badan Cuaca Pusat Taiwan (CWA), kembali memanfaatkan kecanggihan AI.
"(AI) ini merupakan hal yang baik bagi kami. Ini seperti memiliki satu alat yang berguna untuk digunakan," kata Lin.
Program cuaca AI yang ditawarkan meliputi FourCastNet milik Nvidia, Google GraphCast dan Pangu-Weather milik Huawei, serta sistem berbasis pembelajaran mendalam oleh Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa.
"Ini adalah kompetisi yang sangat ditunggu-tunggu. Kita akan segera tahu siapa pemenangnya," kata Chia.
Model AI seperti itu juga telah mulai digunakan untuk memprediksi badai dan topan di wilayah lain dengan akurasi yang baik, menurut para peramal cuaca dan akademisi.
Perangkat lunak berbasis AI ini dilatih menggunakan data cuaca historis untuk mempelajari hubungan sebab akibat sistem meteorologi , sehingga dapat memprediksi ratusan variabel cuaca beberapa hari sebelumnya - sebuah proses yang hanya memerlukan beberapa menit untuk diselesaikan.
Menurut data yang dikumpulkan oleh CWA, untuk semua topan di Pasifik Barat tahun ini hingga pertengahan September, akurasi AI dalam memprediksi jalur badai selama kurun waktu tiga hari hampir 20 persen lebih tinggi daripada model konvensional. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved