Fenomena tanah bergerak di Kampung Cigintung RT 01-08 RW 08, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausama, Kabupaten Majalengka telah terjadi dalam sepekan terakhir. Akibatnya, sekitar 670 rumah warga mengalami kerusakan parah. Sedangkan, 2 warga dilaporkan meninggal dunia saat mengungsi.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Gerakan Tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika, mengatakan lokasi tanah berada di Cigintung tersebut, terus bergeser. Pergeseran ini berdampak pada longsornya permukiman warga.
“Kondisi tanah di sini tidak stabil dan rentan amblas. Warga yang berada di lokasi ini, harus secepatnya mengosongkan tempat ini," ujar dia kepada pers di lokasi, Jumat (26/04).
Informasi yang dihimpun, saat ini ada sekitar 2 ribu warga yang mengungsi ke berbagai wilayah yang dinyatakan aman. Sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah sanak saudara mereka yang ada di Cimuncang dan Lebak Wangi.
Kepala Desa Cimuncang Mumin mengatakan warga sudah mengungsi ke balai desa yang terletak di kawasan yang lebih aman. “Untuk sementara kampung dikosongkan," katanya.
Pergeseran tanah terjadi sejak Minggu (14/04) pekan lalu. Lambat laun, fenomena pergeseran tanah itu kian menyebar. Kerusakan terparah terjadi di RT 02 dan RT 06. Tanah pergeseran mulai 50 cm, 1,6 m hingga 18 meter.
Akibat pergeseran tanah ini, sekitar 35 hektare sawah warga mengalami gagal panen. Sedangkan jalan menuju kampung Ciranca tidak bisa dilalui karena rusak parah. Dalam peristiwa ini, 2 orang dinyatakan meninggal karena ketakutan saat direlokasi, yakni Sakinah, 70, warga Cimuncang dan Sukaesih, 65, warga Ciranca, Kabupaten Majalengka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved