Lima Gubernur di Kalimantan datang menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/04). Lima gubernur tadi mempertanyakan soal percepatan pembangunan di Kalimantan.
Mereka adalah Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang, dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan.
Gubernur Kalteng, Teras Narang, mengatakan, kedatangan lima gubernur ini menginginkan adanya percepatan pembangunan di Kalimantan. Terutama di bidang infrastruktur dan yang menyangkut konektivitas antar pulau. "Jangan sampai terlambat karena proses administrasi, sehingga APBN di daerah terhambat," ujar Teras Narang.
Menurut Teras, Presiden Jokowi sudah menjelaskan beberapa langkah yang harus ditempuh untuk pembangunan. Para gubernur juga mengingatkan kepada Jokowi mengenai masalah perbatasan. Selama ini perbatasan hanya dianggap sebagai daerah di belakang.
Kemudian Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, untuk perbatasan di daerah Kalimantan Barat sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga saat ini masih terus dilakukan perkembangan. Sebab sudah disediakan dana sebesar Rp2,7 triliun.
"Pembangunan sudah dilakukan dan semua menjadi tanggung jawab pemerintah nasional bukan daerah, kalau daerah nggak mampu dia," kata Cornelis.
Sedangkan masalah perbatasan juga menjadi fokus di Kalimantan Timur. Sebab sebelumnya ada 10 desa yang ingin bergabung ke Malaysia. "Setelah kami cek karena tidak ada infrastruktur, makannya saya bangun bandara di sana," kata Gubernur Kaltim, Awang Faroek.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan berharap pembangunan di Kalimantan bukan hanya harapan saja. Tapi harus benar-benar diwujudkan. Sebab Kalimantan selalu ketinggalan di segala hal dari pulau Jawa, padahal Kalimantan yang selama ini menghidupi Jawa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved