DPP Partai Gokar dikabarkan telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang memberikan penugasan kepada Dedi Mulyadi untuk membangun koalisi dalam menghadapi pemiihan Gubernur Jawa Barat. Golkar memberikan waktu sepekan bagi Dedi untuk mencari pasangan dan membangun koalisi dengan partai lain.
Kabar itu disampaikan koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I Golkar Nusron Wahid di sela-sela rapat koordinasi dan konsolidasi DPD Golkar Jabar di Bandung, Rabu (27/12).
“SK penugasan untuk Dedi Mulyadi meminta penugasan untuk jadi cagub atau cawagub sudah diberikan siang tadi. Dengan begitu Dedi harus mencari pasangan calon dan membangun koalisi," ujar dia.
Nusron menambahkan, Golkar memberikan keleluasaan kepada Bupati Purwakarta itu hingga tanggal 2 Januari untuk konsolidasi dengan parpol lainnya. Ia berharap Dedi bisa mendapatkan pendamping dan koalisi ideal sebelum pendaftaran ke KPU.
“Agar terbentuk pasangan ideal dan menang, kami kasih keleluasaan sampai 2 Januari untuk proses komunikasi politik," ujar dia.
Nusron mengaku tidak akan mempermasalahkan komposisi koalisi yang akan dibangun Dedi nantinya. Namun ia menekankan Dedi harus bertarung di Pilgub Jabar baik dengan posisi sebagai cagub ataupun cawagub.
“Apapun koalisinya harus ada Demul. Nomor satu tetap demul, nomor dua juga harus dia yang maju, sebagai perekat partai," ujar dia.
Nusron optimistis, Golkar mampu menang di Pilgub Jabar dan juga 16 kabupaten dan kota. Dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, kemenangan di Jabar akan sangat berpengaruh terhadap kontestasi Pileg dan Pilpres 2019.
“Kami harapkan Jabar minimal 80 persen harus bisa dicapai kemenangan di Pilkada 2018. Hal ini untuk mensubsidi silang pilkada di Jatim dan Jateng yang kemungkinan kemenangannya hanyak 50 persen," tandas Nusron.
© Copyright 2024, All Rights Reserved