Pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Joko Widodo menuju Jambi terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumatera Barat karena tebalnya asap. Rombongan Presiden akan melanjutkan perjalanan ke Jambi dengan menggunakan helikopter.
Rombongan Presiden berangkat dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma dengan pesawat Boeing-737/800 A-001, didampingi Menteri Kesehatan Nila F Moeleok, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Perumahan Rakyat Marwan Jafar.
“Pesawat sudah terbang sejak pukul 10.20 WIB menuju BIM. Kenapa pesawat tidak mendarat di Jambi, karena jarak pandang sekarang ini di bawah 1.000 meter," terang Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Lodewyk Pusung, kepada pers di Makoreom 032 Wirabraja Padang, Kamis (08/10)
Akibat terganggunya jarak pandang itu, pesawat Presiden akhirnya diarahkan ke Padang untuk mendarat. "Dari BIM akan diteruskan dengan helikopter ke Provinsi Jambi,” ujar dia.
Dalam perjalan menuju Jambi, Presiden akan memakai 3 unit helikopter Puma dari TNI AU. Presiden juga dikabarkan akan menginap di Jambi, dan besoknya akan balik ke Padang dan dilanjutkan ke Riau.
“Tujuannya adalah daerah Kampar, untuk mengetahui kondisi terkini tentang kebakaran hutan. Dari sana beliau akan akan ke Bukittinggi dan dilanjutkan ke Pantai Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan," jelasnya.
Dari Pantai Mandeh, Presiden akan melanjutkan perjalanan ke Mentawai untuk melihat kondisi Hunian Tetap (Huntap) korban tsunami Mentawai tahun 2010 lalu.
Terkait kunjungan kerja Presiden ini, Pangdam telah mengerahkan sebanyak 4.481 prajurit gabungan, baik itu dari TNI, Polda, dan Pemda. Pangdam menjamin, keamanan Presiden selama kunjungan ke Sumatera Barat berlangsung aman.
© Copyright 2024, All Rights Reserved