Dalam sepekan terakhir, titik api di Riau terus bertambah dan menyebar di 10 kabupaten kota di Riau. Jumat (10/07) kemarin, titik api sudah menyebar di 136 titik. Ini titik api terbanyak selama tahun 2015.
Akibatnya, sebagian wilayah Riau sudah disekap kabut asap. Tak hanya mengganggu warga Riau, kabut asap berpotensi pula kembali menyebar hingga ke negara-negara tetangga.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengingatkan, jika tak segera diatasi, kebakaran hutan dan lahan Riau berpotensi kembali mengirim kabut asap ke negara sebelah.
"Potensinya sangat ada, mengingat jumlah titik api terus meningkat sementara arah angin terus berhembus dari tenggara ke barat," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu (11/09).
Menurut Sugarin, dengan kondisi seperti ini da meminta kepada seluruh pihak agar saling bahu membahu menekan angka kebakaran. kebakaran hutan dan lahan di Riau bukan bencana alam, melainkan ulah manusia.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar, mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan BNPB guna melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak pertengahan Juni 2015 hingga sekarang.
Namun upaya mereka memadamkan titik-titik api terkendaa. salah satunya karena kesulitan memperoleg sumber air untuk memadamkan kebakaran tersebut.
Sedangkan, Ketua Komite II DPD RI Parulian Purba mengatakan, pihaknya telah mendatangkan dua unit helikopter water bombing guna memadamkan ratusan titik api yang tersebar di 10 kabupaten kota Riau.
“Selain difungsikan untuk memadamkan titik-titik api di Riau, helikopter tersebut juga disiagakan untuk menanggulangi kebakaran di provinsi tetangga, seperti Jambi dan Sumatera Selatan,” kata Parulian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved