Pameran perdagangan terbesar, Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar selama 5 hari mulai 16 hingga 20 Oktober 2013 lalu, diklaim berhasil membukukan transaksi US$1,82 miliar atau sekitar Rp20,02 triliun. Capaian transaksi tersebut mengalami peningkatan 82 persen dibanding event yang sama tahun sebelumnya, yang hanya membukukan transaksi US$1 miliar.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Kamis (24/10), mengatakan, nilai transaksi dalam penutupan TEI tersebut belum termasuk pesanan-pesanan yang akan tindaklanjuti. “Kita optimis sangat mungkin target US$2 miliar itu tercapai,” ujar Gita.
Dijelaskannya, peningkatan signifikan transaksi didorong peningkatan jumlah pembeli yang cukup signifikan. Dalam pameran dagang itu, jumlah buyers tercatat sebanyak 9.343 orang dari 118 negara, atau mengalami kenaikan 90 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar 6.000 buyers.
Adapun transaksi produk tercatat sebesar US$692,2 juta (37,91 persen), transaksi jasa sebesar US$65,9 juta (3,61 persen), sedangkan investasi sebesar US$1,068 miliar (58,49 persen). “Investasi dilakukan di sektor pertambangan, manufaktur (ban dan glassware), pengelolaan air bersih, pertanian, perdagangan, tekstil, dan alat kesehatan,” ujar Mendag.
Adapun profil pembeli dengan jumlah transaksi terbesar selama TEI adalah Republik Rakyat Cina sebesar 11,84 persen dari seluruh total transaksi. Kemudian posisi kedua dan seterusnya diikuti oleh Jepang dengan 6,20 persen, Australia 5,38 persen Afrika Selatan 4,78 persen, India 4,68 persen, Korea Selatan 4,57 persen Amerika Serikat 4,18 persen Zimbabwe 3,81 persen, Malaysia 3,66 persen dan Arab Saudi 2,93 persen.
“Komposisi buyers pada TEI 2013 didominasi oleh negara- negara non-tradisional sebanyak 77,54 persen," ungkap Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (24/10/2013).
Gita menambahkan hal menarik pada TEI kali ini adalah adanya buyers pendatang baru yang berasal dari Suriname, Papua Nugini, Yaman, Aljazair, Bulgaria, dan Kamerun yang juga melakukan transaksi cukup besar. “Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan diversifikasi pasar oleh pemerintah mulai membuahkan hasil," jelas Gita
Lebih jauh ia menyebut, keberhasilan penyelenggaraan TEI 2013 ini tidak terlepas dari peran aktif Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI, Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang mensosialisasikan TEI di wilayah akreditasinya masing-masing.
Selain itu, juga karena adanya dukungan dari kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Perindustrian, dan BKPM.
© Copyright 2024, All Rights Reserved