Setelah Transjakarta di Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai beroperasi pada akhir April lalu, kini operator menambah satu rute lagi sejak awal pekan ini, yaitu Bekasi Timur-Pasar Baru.
"Dari Kota Bekasi sekarang ada empat rute," kata penanggung jawab bus Transjakarta pemberangkatan dari Bekasi Timur, Davvi Sihombing, Jumat (20/05).
Menurut Davvi, meski baru dioperasikan hampir sepekan, mayoritas penumpang menyambut baik rute baru tersebut.Setiap hari rata-rata penumpang yang berangkat menggunakan bus Transjakarta pada rute baru itu mencapai hampir 500 orang dengan sepuluh armada.
"Meski baru operasi, kami anggap sudah sukses," kata Davvi.
Untuk rute Bekasi Timur-Grogol, yang sudah beroperasi sejak akhir April lalu, setiap hari melayani sekitar 3.000 penumpang.
Mayoritas penumpang beralih ke Transjakarta karena tarifnya yang relatif murah, yakni Rp3.500. "Paling banyak pagi ketika berangkat kerja. Target kami, dari Bekasi Timur 10 ribu penumpang," kata Davvi.
Dengan dioperasikannya rute baru tersebut, kini ada empat rute Transjakarta dari Kota Bekasi, yakni Bekasi Barat-Bundaran HI, Bekasi Barat-Tanjung Priok, Bekasi Timur-Grogol, dan Bekasi Timur-Pasar Baru. Setiap rute dilayani 25 unit bus Transjakarta. Davvi mengatakan jumlah penumpang dari semua rute tersebut kini sudah lebih dari 5.000 orang per hari.
Menurut Davvi, pihaknya sudah mulai memasang infrastruktur pendukung di setiap halte pemberhentian untuk memudahkan penumpang.
Operator telah memasang alat tapping tiket elektronik bus Transjakarta, meski belum sempurna 100 persen. Sehingga petugas tak lagi melayani transaksi manual. "Penumpang sudah mulai banyak yang menggunakan uang elektronik," kata Davvi.
Menurut Davvi, apabila penumpang tetap menggunakan tiket manual maka dipastikan tak bisa menggunakan Transjakarta ketika pulang. Sebab, semua halte Transjakarta yang ada di Jakarta telah menggunakan tiket elektronik. Untuk itu pihaknya mengimbau agar calon penumpang Transjakarta dari Bekasi menyiapkan uang elektronik.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, hampir 60 persen dari 2,4 juta penduduk Bekasi beraktivitas di Jakarta. Saat ini Dishub membutuhkan transportasi massal yang nyaman, aman, dan tepat waktu. Diharapkan bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Target kami bisa mengurangi kemacetan di kota kami dan di Jakarta," pungkas Yayan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved