Momentum kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui pengungsi bencana erupsi Gunung Sinabung, sepertinya digunakan sejumlah kompetitor politik untuk menyerang. Setelah berita tidak benar tentang tenda penginapan yang digunakan SBY harganya Rp15 miliar, kini beredar lagi rumor bahwa ada bantuan untuk pengungsi yang berlogo Partai Demokrat.
Foto tersebut sempat ramai di media sosial dan menjadi bahan perbincangan, sebelum akhirnya diketahui kalau foto itu hasil editan. “Tidak benar ada bantuan Presiden disertai gambar foto Demokrat," terang Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha kepada pers, Jumat (24/01).
Selidik punya selidik, ternyata foto asli tas berisi barang bantuan itu bukan berlogo Demokrat melainkan logo Sekretariat Negara. Bantuan itu diberikan Presiden untuk para pengungsi.
Belum diketahui siapa yang mengedit foto bantuan untuk presiden itu dan menyebarkannya di media sosial. Tapi, motifnya diduga untuk menyudutkan Presiden dan Demokrat.
Secara terpisah, Juru Bicara DPP Demokrat Ikhsan Modjo, menilai, rumor tenda miliaran dan foto editan tersebut adalah serangan politik yang disengaja dan sistematis ke Presiden SBY dan Partai Demokrat itu dari kompetitor politik yang menghalalkan segala cara.
“Kami sangat menyayangkan foto editan fitnah ini justru beredar di tengah bencana dan duka yang dialami sebagian rakyat kita. Fitnah menyebar saat bangsa Indonesia harus bersatu bergandeng tangan menangani bencana," ujar Ikhsan kepada pers, Jumat (24/01).
Meski menduga foto palsu itu ini disebarkan pihak-pihak kompetitor politik, Ihsan mengatakan, Demokrat tidak akan memperpanjang soal ini. “Kami hanya mengimbau kepada para kompetitor ini untuk bersaing lebih sportif dan tidak sekadar menghalalkan segala cara serta fitnah," tandas Ikhsan.
Sebelumnya, Presiden SBY juga sempat terusik oleh pemberitaan media yang menyebut, bahwa tenda yang digunakannya untuk menginap bersama pengungsi di Posko Gereja Paroki, Kabanjahe harganya mencapai Rp15 miliar. SBY penasaran dari mana rumor itu bisa berkembang, padahal tenda itu harganya hanya puluhan juta rupiah.
Saat mendengarkan paparan tentang penanganan tanggap darutat, yang diliput banyak media, Presiden bertanya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif soal tenda itu. “Pak Syamsul, benar tenda saya seharga Rp15 miliar?" tanya Presiden kepada Kepala BNPB yang duduk di dekatnya, Kamis (23/01).
Saat itu, Presiden SBY baru saja mendengarkan paparan dari Komandan Satgas Tanggap Darurat, dr. Saberina Mars. “Saya diberitahu, Metro TV dan TV One, katanya mengangkat --entah darimana-- berita tenda untuk Presiden biayanya Rp15 miliar,” ujar SBY.
Kepala BNPB menyanggah rumor tersebut. Ia menjelaskan, harga tenda tersebut hanya sekitar Rp60 juta. “Jadi tidak benar harganya miliaran,” ujar SBY menegaskan.
SBY kemudian meminta media televisi untuk melihat secara langsung tenda tersebut. Presiden tak ingin pemberitaan tidak benar itu nantinya akan membentuk opini yang salah di mata masyarakat. “Tolong itu nanti 2 TV yang meliput semalam, yang menyatakan tenda saya Rp15 miliar itu shoot langsung ke tenda saya. Lihat seperti apa bentuknya. Apa betul harganya Rp15 miliar,” tandas SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved