Kasus penyebaran virus flu burung jenis H7N9 di Cina makin mengkhawatirkan. Berdasarkan informasi terbaru, ada penambahan 4 orang terinfeksi flu burung ini. Jumlah korban yang meninggal saat ini mencapai 18 orang.
Seperti dilansir kantor berita Xinhua, Senin (22/04), virus H7N9 sudah menginfeksi 95 orang daerah Cina Timur. Korban terakhir ialah seorang pria berusia 69 tahun bermarga Xu dari provinsi Zhejiang. Korban meninggal, setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan darurat.
Tidak sampai di situ, Provinsi Zheijiang melaporkan lagi adanya 3 kasus infeksi baru dengan kondisi sudah kritis. Selain itu, daerah bagian timur dari Jaingsu juga melaporkan adanya indikasi seorang terkena flu burung.
Terkait wabah ini, World Health Organisation (WHO) berpendapat, virus H7N9 tidak menular antar manusia ke manusia. Meski sumber wabah ini tidak jelas bagaimana seorang terinfeksi, namun separo dari kasus wabah ini telah dianalisis. “Setengah kasus dari wabah ini sudah dianalisis bahwa mereka tidak ada kontak langsung dengan unggas. Hal ini berarti penularan antar manusia ke manusia jarang terjadi,” kata Micheal O’Leary, perwakilan dari WHO.
Sekedar informasi, Cina mengumumkan kasus pertama infeksi flu burung, yaitu akhir Maret lalu dan langsung melakukan penanganan darurat. WHO memuji langkah Cina yang dianggap cepat dalam penanganan situasi infeksi tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved