Loyalitas para pendukung KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah modal utama bagi Partai Kemakmuran Bangsa Nasional (PKBN). Partai yang didirikan Zannuba Arifah Chafsoh, siap bertanding di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 yakin mampu mendulang suara. Putri sulung mantan Presiden Republik Indonesia ke-4 ini, bahkan optimis bakal lolos ke Senayan dengan memperoleh suara di atas Parliamentary Threshold (PT) yang disyaratkan.
Demikian pernyataan yang dikemukakan oleh Ketua Umum PKBN, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid saat mengomentari peluang dan kesiapan partai yang baru didirikannya tersebut dalam menghadapi pertarungan di pemilu 2014.
“Insya Allah kami optimis dan siap bertarung dalam pemilu 2014 nanti. Selain itu, dengan dukungan para Gusdurian atau para pendukung Gus Dur yang memiliki loyalitas tinggi tersebut, kami menargetkan akan memperoleh suara sedikitnya 7 hingga 10 persen pemilih,” ujar Yenny usai melengkapi berkas verifikasi partai politik di Kemenkum dan HAM, Jakarta, pada Selasa (23/08)
Sikap optimis Yenny terhadap perolehan suara yang ditargetkan oleh PKBN tersebut, boleh dibilang tidak terlalu muluk. Soalnya, berdasarkan data yang dimiliki, ada sekitar 7 persen suara pemilih nasional dari PKB yang hilang pada 2009 lalu.
“Suara mereka yang hilang di PKB pada pemilu 2009 ini, merupakan para pendukung Gus Dur yang tidak rela lagi mendukung PKB lantaran dinilai para elit politik di PKB sudah menyimpang dari ajaran Gus Dur. Nah, dengan lahirnya PKBN, mereka menyatakan siap untuk mendukungnya.”
Lalu, bagaimana kesiapan PKBN secara administrasi hingga dinyatakan lolos verifikasi di Kemenkumham? Partai ini bahkan sudah punya figur yang akan mereka usaung sebagai calon Presiden pada Pilpres 2014 mendatang.
Lebih jauh tentang visi dan misi politik PKBN tersebut, dipaparkan secara panjang lebar oleh perempuan kelahiran, Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974 ini, kepada Mirza Fichri dari politikindonesia.com saat ditemui usai proses verifikasi kelengkapan data PKBN di kantor Kemenkum dan Ham, di Jakarta, senin (22/8). Berikut petikkannya.
Apa yang menjadi alasan Anda mendirikan PKBN ini?
Alasan utama kami, ialah untuk meneruskan apa yang menjadi perjuangan politik dan cita-cita Gus Dur, yaitu terwujudnya kemakmuran di seluruh lapisan rakyat Indonesia, terutama lapisan rakyat menengah bawah, baik yang berada di perdesaan maupun di perkotaan.
Dengan kata lain, PKBN didirikan oleh para pengikut setia Gus Dur atau istilahnya disebut sebagai kalangan Gusdurian ini, yaitu untuk melanjutkan perjuangan politik Gus Dur dan membawa nama baik Gus Dur. Karena itu, kami tidak boleh main-main dengan komitmen untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat kecil seperti rakyat di pedesaan dan masyarakat kelas menengah ke bawah di perkotaan.
Kenapa harus mendirikan partai baru lagi, kan sudah ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)?
Awalnya, kami memang sempat berpikir seperti itu, yaitu bagaimana caranya dapat membesarkan partai yang telah susah payah didirikan oleh almarhum Gus Dur tersebut. Namun, dengan melihat perilaku politik sebagian besar elit politik di sana yang dinilai telah menyimpang jauh dari misi dan visi yang ditanamkan Gus Dur, maka kami merasa pesimis tujuan perjuangan sang pendiri PKB dapat terwujud.
Dengan melihat kondisi yang ada tersebut dan atas nasehat dan pertimbangan sejumlah ulama besar yang merupakan sahabat dan pendukung Gus Dur, maka kami berpendapat untuk dapat menyalurkan aspirasi politik kaum nahdliyin dan masyarakat menengah bawah di negeri ini, tak ada cara lain kecuali mendirikan wadah partai politik baru.
Sebagai partai baru, anda yakin mampu memenuhi parliamentary threshold di Pemilu 2014 yang rencananya bakal dipatok lumayan tinggi?
Saya yakin di 2014 nanti, PKBN dapat memenuhi ambang batas perolehan suara untuk dapat duduk di parlemen yang rencananya bakal disyaratkan dalam RUU Pemilu antara 3 persen hingga 5 persen tersebut. Bahkan berdasarkan hitung-hitungan dari data yang kami miliki, diperkirakan PKBN malah akan dapat dua kali lipat dari persentase perolehan yang disyaratkan tersebut.
Berapa target perolehan suara yang bakal diraih?
Hitung-hitungannya begini, secara statistik PKBN memiliki modal dasar 7 persen. Angka ini diambil berdasarkan hilangnya suara PKB pada Pemilu 2009, di mana saat itu mulai dipimpin oleh elit partai yang dinilai mulai menyimpang dari tujuan murni perjuangan Gus Dur. Pada pemilu 2009 itu, PKB kehilangan sekitar 70 persen suara. Jadi, 70 persen suara ini, merupakan suara dari para pengikut setia Gus Dur yang kecewa dengan kepemimpinan PKB saat itu dan mengambil sikap untuk masuk dalam Golput atau memilih partai lain.
Nah, 7 persen itu kan baru modal dasar saja. Dengan melihat cukupnya waktu yang tersedia untuk melakukan konsolidasi, tentu PKBN akan berjuang keras merebut suara dari sektor lain, seperti pemilih baru yang jumlahnya cukup signifikan dan menarik sekitar 30 persen suara golput pada pemilu 2009 lalu.
Saat ini, PKBN masih dalam proses verifikasi data di Kemenkumham RI sebagai partai politik yang bakal ikut dalam pemilu 2014 nanti. Yakin lolos tahap tersebut?
Insya Allah dengan kerja keras seluruh kader partai di seluruh tanah air selama berbulan-bulan ini, kami yakin PKBN bakal dinyatakan lolos proses verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM tersebut. Buktinya, pada Senin kemarin (22/08), kami telah menyerahkan kelengkapan verifikasi sesuai tuntutan UU Nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik, yaitu tercatat di 100 persen propinsi, minimal 75 persen di tingkat kabupaten/kota dan 50 persen tingkat kecamatan di seluruh Indonesia.
Kalau bertolak dari aturan undang-undang di atas tersebut, PKBN malah telah melampaui batas yang disyaratkan. Misalnya saja, di beberapa daerah propinsi dan kabupaten/kota berkas PKBN sudah 100 persen. Seperti Aceh, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, NTB dan Yogyakarta.
Untuk lebih menjual, siapa figur yang bakal diusung PKBN sebagai presiden di 2014?
Sejauh ini, sebetulnya kami masih belum berpikir tentang hal tersebut. Berdasarkan suara dari sebagain besar kader di akar rumput, mereka kerap meneriakkan dan menghendaki agar Mahfud MD di usung sebagai calon presiden dari PKBN. Bagi saya, kalau memang itu bersumber dari suara rakyat, ya kita dukung.
Namun begitu, perlu saya jelaskan bahwa sampai detik ini kami belum memutusakan atau menetapakan seorang tokoh pun untuk kami usung sebagai orang nomor satu di Republik ini pada pemilu 2014 nanti. Oleh karenanya, kami tetap membuka peluang terhadap calon-calon pemimpin lainnya. Terpenting bagi saya, figure tersebut mampu membawa bangsa ini keluar dari krisis dan mewujudkan kemakmuran rakyat.
Kalau Anda sendiri, apakah ada rencana untuk maju sebagai calon Presiden di 2014?
Untuk di 2014, saya tegaskan bahwa saya tidak berminat untuk maju sebagai Capres. Untuk periode tersebut, saya masih akan fokus membangun dan membesarkan PKBN agar tidak jatuh lagi ke tangan politisi yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja, sehingga melupakan perjuangan PKBN yang sesuai dengan perjuangan Gus Dur.
Ada hal lain yang ingin Anda sampaikan terkait situasi terkini dari politik nasional?
Saya sangat prihatin melihat situasi politik nasional yang kental dengan praktik politik transaksional. Hal tersebut, menurut saya adalah faktor utama yang menyebabkan negara kita ini tak pernah bisa bangkit dari keterpurukan hingga saat ini. Oleh karena itu, kehadiran PKBN ini diharapkan dapat menghapus praktek kotor di dunia politik tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved