Yordania menyatakan siap mengambil langkah-langkah untuk menghentikan serangan Israel terhadap masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur setelah pasukan zionis tersebut menyerbu kompleks masjid itu. Tindakan Israel itu dianggap sebagai eskalasi serius dan keterlaluan.
Sikap itu disampaikan Duta Besar Yordania Untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dina Kawar dalam surat kepada Presiden Dewan Keamanan PBB, Kamis (06/11).
"Yordania menganggap tindakan Israel merupakan eskalasi serius dan keterlaluan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Dina Kawar.
Sementara itu, wakil Palestina untuk PBB Riyad Mansour mendesak DK PBB untuk menyerukan penghentian semua kegiatan dan kebijakan provokasi dan hasutan Israel.
Permintaan pernyataan dari Dewan Keamanan PBB ini datang setelah terjadi bentrokan baru antara polisi Israel dan warga Palestina di masjid Al-Aqsa serta serangan warga Palestina yang menabrakkan mobilnya ke sekelompok pejalan kaki, menewaskan seorang polisi perbatasan.
Mansour menyalahkan konfrontasi terbaru di masjid Al-Aqsa pada ekstremis yang memasuki masjid. Beberapa bahkan tanpa melepas sepatu mereka, yang menurutnya sangat provokatif. "Mereka mencoba untuk mendorong wilayah tersebut ke dalam konfrontasi religius," kata Mansour.
Kawar mengatakan dalam suratnya bahwa pasukan khusus Israel telah menyerbu kompleks masjid, menembakkan gas air mata dan peluru karet dalam apa yang dia digambarkan sebagai penggunaan terang-terangan dan kekerasan yang tidak sah terhadap salah satu situs tersuci di Bumi bagi umat Islam.
Komplek masjid Al-Aqsa memang kerap menjadi ajang konfrontasi dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran Palestina bahwa Israel siap untuk membolehkan orang Yahudi sembahyang di komplek masjid itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved