Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tidak mau berlebihan menanggapi kampanye hitam yang dialamatkan pada dirinya. Ada proses hukum yang akan menjelaskan bahwa dirinya tidak seperti yang dituduhkan. Bahkan, ia justru mengajak semua pihak menunjung tinggi moral, kemanusiaan dan kemajemukan dalam menghadapi kontestasi pemilihan Ketum pada Februari mendatang.
"Kampanye hitam yang ditujukan pada saya, kita tafsirkan saja bahwa upaya bersama kita untuk melakukan regenerasi, mendapat penolakan dari pihak-pihak yang ingin mempertahankan status quo," ujar kandidat ketua umum (Ketum) PAN ini kepada politikindonesia.com, di Jakarta, Jumat (23/01).
Zulkifli mengatakan, beberapa waktu lalui sejumlah media mendapat kiriman berupa peti mati berisikan foto dirinya, uang palsu dan tikus.
"Dalam hal ini, saya tidak perlu membenci, apalagi memusuhi mereka. Justru saya membalasnya dengan ajakan bertarung pemikiran dan program untuk kemajuan PAN ke depan," ujar Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) ini.
Zulkifli mengatakan, selama ini, PAN memiliki tujuan yang mulia, yaitu menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material dan spiritual.
"Cita-cita partai berakar pada moral, kemanusiaan dan kemajemukan. Inilah yang menjadi acuan kita bersama. Pemikiran tersebut belum usang dan masih sangat relevan dengan kondisi kekinian dan masa depan bangsa ini," terang dia.
Zulkifli menyebut, upaya menjatuhkan reputasinya telah berlangsung lama dengan berbagai cara dan semakin intens semenjak ia mencalonan diri sebagai Ketum PAN. "Saya sengaja tidak berlebihan merespons agar proses hukum itu sendiri yang akan menjelaskan bahwa saya tidak melakukan apa yang dituduhkan. Saya hanya menghimbau semua kader untuk mengacu pada nilai-nilai PAN."
Zulkifli mengatakan, ia yakin, pikiran dan tindakan yang mengacu pada nilai-nilai tersebut akan memberdayakan PAN untuk lebih mandiri, memberikan penilaian yang lebih jernih dan rasional, walaupun ada kampanye hitam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved